Hidayatullah.com—Otoritas Libya mencegat hampir 1.000 migran di lepas pantai dan mengembalikan mereka ke daratan kata sebuah organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Para migran itu dicegat dalam kurun 48 jam terakhir, kata international Organization for Migration (IOM) seperti dilansir BBC Ahad (29/3/2021).
IOM melaporkan bahwa 500 migran ditahan sampai Ahad dini hari, kemudian di siang harinya 173 dikembalikan ke darat. Sebelumnya 310 orang dikembalikan ke darat pada hari Sabtu.
Organisasi itu mengatakan bahwa para pria, wanita dan anak-anak yang berusaha meninggalkan negara itu justru berakhir di tahanan dalam kondisi mengenaskan.
“Sementara tim IOM berada di sana untuk memberikan bantuan darurat, termasuk bantuan kesehatan, kami melihat Libya bukanlah pelabuhan yang aman,” kata IOM.
Jumlah yang dicegat di laut selama dua hari itu, menjadikan jumlah orang yang dibawa ke daratan Libya tahun ini menjadi sekitar 5.000 orang, menurut lembaga urusan migrasi itu.
Libya menjadi tempat transit utama bagi migran dari banyak negara yang berusaha menjangkau Eropa lewat Laut Tengah (Mediterania).
Banyak yang tenggelam di tengah laut ketika mereka mengarungi lautan dan mereka yang dicegat dan dikembalikan ke daratan seringkali dijebloskan ke dalam tahanan dan mendapatkan perlakuan buruk.*