Hidayatullah.com—Perusahaan asal Korea Selatan SK Innovation Co Ltd hari Selasa (30/3/2021) mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk menarik semua bisnis baterainya keluar Amerika Serikat, apabila Presiden Joe Biden tidak membatalkan sebuah keputusan yang dibuat panel perdagangan sebelum 11 April.
“Perusahaan akan berkonsultasi dengan para pakar untuk mendiskusikan cara menarik keluar bisnis baterai kami dari AS,” kata seorang jubir SK Innovation seperti dilansir Reuters.
“Kami sedang mengkaji pilihan-pilihan untuk memindahkan produksi baterai kami di AS ke Eropa atau China, yang akan membebani kami puluhan miliar won,” imbuhnya.
SK Innovation dan LG Chem, yang memiliki semua divisi baterai LG Energy Solution, terlilit pertikaian bisnis di mana SK dituding menyalahgunakan rahasia bisnis berkaitan teknologi baterai kendaraan listrik.
US International Trade Commission (ITC) bulan lalu berpihak kepada LG, mengeluarkan keputusan larangan impor ke Amerika Serikat baterai-baterai buatan SK selama 10 tahun. Keputusan ITC itu akan dibatalkan apabila kedua negara mencapai sepakat menuntaskan masalahnya.
Keputusan ITC yang tidak berpihak kepada SK itu masih bisa dibatalkan oleh Presiden Joe Biden.
SK, penyuplai baterai mobil listrik untuk Volkswagen, Ford Motor Co dan Hyundai Motor Co dan lainnya, memperingatkan pihaknya terpaksa akan menghentikan pembangunan pabrik baterai bernilai $2,6 juta di negara bagian Georgia, apabila Biden tidak menggunakan masa 60 hari untuk mengkaji ulang dan membatalkan keputusan itu.
Pekan lalu, SK mengajukan mosi ke ITC untuk meminta agar tidak memberlakukan keputusan yang dibuat pada bulan Februari itu, menyebutnya sebagai keputusan yang dapat menimbulkan petaka.
Keputusan ITC membuka peluang pengecualian, memperbolehkan SK mengimpor komponen untuk produksi domestik (di AS) untuk pembuatan baterai mobil listrik Ford.dan Volkswagen selama dua tahun.*