Hidayatullah.com—Dua pria berusaha menghilangkan nyawa dengan menggantung dirinya sendiri di sebuah pohon di tengah taman di pusat kota Athena. Kasus itu merupakan potret terbaru yang mencerminkan keputusasaan yang dialami ribuan pengungsi yang masih terkatung-katung di Yunani, karena dilarang melanjutkan perjalanan mereka.
Kedua pria itu, kabarnya asal Pakistan, berusaha menggantung dirinya dengan tali terbuat dari kain di Lapangan Victoria, salah satu tempat berkumpulnya pengungsi di ibukota Yunani, lapor media setempat hari Kamis (25/2/2016).
Tidak lama kemudian ambulans tiba di lokasi kejadian dan mengangkut mereka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Seorang pejabat Yunani dari kantor pusat kesehatan nasional mengatakan kepada Aljazeera bahwa keduanya sudah keluar dari rumah sakit hari Kamis dalam keadaan baik.
Sumber dari pihak rumah sakit kepada Aljazeera mengatakan bahwa keduanya diyakini abang-beradik, meskipun informasi itu belum bisa diverifikasi.
Seorang pejabat kepolisian juga mengatakan kepada Aljazeera bahwa kedua pengungsi itu dalam keadaan sehat. Menurutnya, kemungkinan mereka berasal dari Pakistan, tetapi hal itu tidak bisa dipastikan karena mereka tidak membawa kartu identitas.
“[Percobaan bunuh diri] itu terjadi saat tengah hari di Lapangan Victoria,” kata juru bicara kepolisian. “Mereka mungkin ingin menunjukkan kekecewaannya karena belum bisa pergi [meninggalkan Yunani].”
Yianni Chatzidakis, seorang psikiater dari Klimaka, sebuah LSM pencegah aksi bunuh diri di Yunani, mengatakan kondisi pengungsi di negara itu memburuk.
“Saya tidak terkejut melihat fakta orang-orang yang berada dalam tekanan psikologis semacam itu dapat melakukan tindakan nekat seperti itu, kata Chatzidakis.
“Situasinya semakin buruk … sebab itu menurut saya tidak aneh orang-orang putus asa yang tak memiliki ‘rumah’ bersedia berusaha memotong kawat pagar berduri atau melakukan tindakan-tindakan seperti hari ini, tak peduli apakah mereka mengalami gangguan kejiwaan atau tidak,” imbuhnya.
Jumlah migran dan pengungsi terlantar membengkak di Yunani setelah sejumlah negara Eropa menolak membuka pintu perbatasan untuk memberikan jalan kepada para pengungsi melanjutkan perantauannya.*