Hidayatullah.com—Korea Utara tidak akan ambil bagian dalam Olimpiade Tokyo tahun ini karena kekhawatiran berkaitan dengan coronavirus, kata Kementerian Olahraga hari Selasa (6/4/2021).
Ini pertama kalinya Korut tidak mengikuti olimpiade musim panas sejak memboikot Olimpiade Seoul 1988 di era Perang Dingin.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berharap kedua negara – yang secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-1953 mereka diakhiri dengan gencatan senjata, bukan kesepakatan damai – rencana menggabungkan tim mereka di Tokyo menjadi momentum perbaikan hubungan.
Penarikan diri Korsel dari Tokyo juga merupakan langkah mundur bagi rencana kedua negara untuk menjadi tuan rumah bersama Olimpiade 2032, yang disepakati oleh Presiden Moon dan pemimpin Korut Kim Jong Un dalam pertemuan tahun 2018.
Ketika Korea Selatan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018, Kim mengutus adik perempuannya untuk memimpin kontingen Korut, atlet kedua Korea berjalan bersama dalam pawai pembukaan dengan mengibarkan bendera persatuan Korea. Mereka bahkan bermanfaat sebagai satu tim dalam kompetisi hoki es putri.
Kementerian Unifikasi Korsel, yang bertanggung jawab dalam urusan hubungan antara kedua Korea, mengatakan Seoul berharap Olimpiade Tokyo menjadi peluang untuk mendorong perdamaian dan rekonsiliasi kedua Korea.
“Kami kecewa itu tidak akan terjadi,” imbuhnya dalam sebuah pernyataan.
Korut mengambil keputusan menarik diri dari Tokyo dalam pertemuan komite Olimpiade-nya dengan Menteri Olahraga Kim Il Guk pada 25 Maret, kata kementerian di websitenya seperti dikutip Reuters Jumat (6/4/2021).
“Komite memutuskan untuk tidak mengikuti Olimpiade ke-32 guna melindungi para atlet dari krisis kesehatan global yang disebabkan oleh coronavirus,” imbuhnya.
Pemimpin Korut Kim Jong-un dikenal sebagai salah satu penggemar bola basket Amerika Serikat, dan secara terbuka menunjukkan ambisinya untuk mengembangkan olahraga profesional di negara.
Menurut kementerian, pertemuan tersebut juga mendiskusikan cara mengembangkan teknologi olahraga profesional, meraih lebih banyak medali di pertandingan internasional dan memperluas aktivitas olahraga masyarakat kurun lima tahun ke depan.*