Hidayatullah.com—Uni Afrika mengecam perpanjangan masa jabatan Presiden Mohamed Abdullahi Farmajo dan mengirim seorang utusan khusus ke Mogadishu untuk membantu menyelesaikan kebuntuan politik di sana.
Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika membuat pengumuman itu setelah menggelar rapat tertutup selama beberapa jam di mana dewan juga mengeluarkan resolusi untuk menengahi krisis politik di Somalia.
Sebuah komunike dikeluarkan setelah pertengahan hari Kamis mendesak semua partai di negara itu segera melanjutkan kembali dialog berdasarkan Kesepakatan September 2020, lansir BBC Jumat (23/4/2021).
Kesepakatan itu, yang diteken oleh pemerintah federal Somalia dan para pemimpin regional serta partai-partai oposisi, menawarkan peta jalan untuk menggelar pemilu yang bebas dan jujur.
Pekan lalu, Farmajo menimbulkan kontroversi dengan menyetujui perpanjangan masa jabatannya selama dua tahun. Tindakannya tersebut dikritik oleh kekuatan-kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa.*