Hidayatullah.com—Virginia hari Rabu (7/4/2021) menjadi negara bagian di sebelah selatan Amerika Serikat yang melegalkan penggunaan ganja dalam jumlah kecil untuk penggunaan personal.
Dilansir AFP, Senate and House of Delegates negara bagian itu memilih untuk memperbolehkan orang dewasa memiliki mariyuana dalam jumlah kecil mulai 1 Juli. Meskipun diloloskan, kebijakan itu sangat ditentang oleh politisi-politisi Republik.
Gubernur Virginia Ralph Northam, yang merupakan politisi Demokrat, dalam sebuah pernyataan mengatakan negara bagiannya telah “mengukir sejarah sebagai negara bagian di selatan AS pertama yang melegalkan kepemilikan mariyuana dalam jumlah kecil.”
Dia mengatakan UU mariyuana itu secara eksplisit dirancang untuk menarget warga Virginia dari komunitas kulit berwarna dan hitam yang seringkali secara disproporsional diganjal kasus hukum karena kepemilikan herba narkoba itu.
Beberapa negara bagian AS lain, termasuk New York dan Colorado sudah membuat kebijakan serupa, tetapi Virginia menjadi negara bagian di selatan – yang secara sosial dan politik cenderung lebih konservatif di banding daerah Utara – yang membuat kebijakan semacam itu.
Sebenarnya RUU itu dijadwalkan untuk disahkan pada 2024. Namun, Gubernur Northam meminta agar jadwalnya dimajukan sehingga para pengguna reguler ganja tidak bolak-balik diciduk aparat hukum.
Peraturan baru itu membolehkan orang yang berusia di atas 21 tahun secara legal memiliki satu ounce (28,3 gram) kanabis untuk keperluan pribadi, dan diperbolehkan membudidayakan tanamannya sampai empat pohon per rumah tangga.
Seperti halnya pembatasan konsumsi minuman keras di tempat umum, konsumsi kanabis di tempat umum tidak diperbolehkan.
Lisensi produksi kanabis dan penjualan kanabis komersial masih terlarang sampai 1 Juli 2024.
Jenn Michelle Pedini dari NORML, kelompok nasional yang melobi pemerintah agar ganja dilegalkan, mengatakan UU baru itu akan mengakhiri praktik diskriminasi yang sangat sering dialami warga Virginia yang berusia muda, miskin dan dari kalangan kulit berwarna, dan akan mengeluarkan ribuan orang dari jerat hukum akibat kepemilikan ganja dalam jumlah kecil.*