Hidayatullah.com–Presiden Mesir Muhammad Husni Mubarak dan Amir Qatar Syeikh Hamad bin Khalifa Al Thani, memperbincangkan isu-isu daerah, terutama masalah Palestina dan situasi di Libanon. Di samping itu mereka juga membicarakan hubungan bilateral antarkedua negara.
Pembicaraan ini bagian dari kunjungan Husni Mubarak ke Qatar pada hari Rabu (24/11). Demikian dilansir Al-Jazeera.net, Kamis (25/11).
Mubarak mengatakan bahwa Mesir dan Qatar bergerak bersama untuk membahas masalah-masalah di wilayah tersebut. Ia juga menekankan adanya komunikasi yang berkelanjutan antara kedua pemimpin negara tersebut dalam hal masalah Palestina.
Menjawab pertanyaan, apakah kunjungan ini membuka lembaran baru hubungan Mesir dengan Qatar, Mubarak menegaskan bahwa lembaran baru hubungan kedua negara sudah sejak lama dibuka.
“Saya telah bertemu dengan Amir Syeikh Hamad dua kali di Libya. Dan komunikasi melalui telepon antara kami juga tidak pernah terhenti di setiap acara,” tutur Mubarok.
Sementara itu, Syeikh Hamad mengatakan bahwa Mesir sebagai negara Arab terbesar, menanggung beban paling besar pula dalam masalah Palestina.
“Kami selalu berkonsultasi dengan Mesir dan negara-negara Arab lainnya,” kata Syeikh Hamad.
Mengenai situasi di Libanon, Syeikh Hamad mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin Saudi dan Suriah-lah yang bertanggungjawab. Ia menambahkan, “Kami menginginkan keamanan di Libanon stabil, dan tidak ada peselisihan.” [sdz/jzr/hidayatullah.com]