Hidayatullah.com—Prancis mendirikan pusat tes Covid-19 tambahan setelah satu klaster terdiri dari 50 orang di Bordeaux dinyatakan positif dengan coronavirus varian baru, yang disebut otoritas kesehatan daerah itu “sangat langka”.
Meskipun varian baru itu sudah disebut sebagai “varian Bordeaux”, penasihat medis dan saintifik pemerintah setempat Prof Patrick Dehail mengatakan bahwa varian itu sebenarnya mutasi B.1.1.7 yang pertama kali terdeteksi di Kent, Inggris, yang kemudian dikenal luas sebagai varian Inggris. Varian itu sebelumnya sudah terdeteksi, tetapi baru kali ini ada klaster cukup besar terjangkit varian tersebut.
Kebanyakan orang yang dites positif itu adalah siswa di sebuah sekolah di distrik Bacalan di kota Bordeaux, serta orangtua mereka.
Tidak satupun dari mereka yang dirawat di rumah sakit dan menurut Dehail orang-orang itu menunjukkan “gejala umum atau tanpa gejala”.
Dehail menambahkan bahwa vaksin yang diberikan kepada warga di Prancis – Pfizer/BioNTech, Moderna AstraZeneca dan Janssen (Johnson & Johnson) – mencakup varian itu.
Sekitar 80% kasus infeksi baru Covid-19 di Prancis belakangan ini melibatkan coronavirus varian Inggris, jenis yang lebih mudah menular dibandingkan aslinya, lansir The Guardian Rabu (26/5/2021).*