Hidayatullah.com–Hari ini, sebelas tahun yang lalu, kapal Mavi Marmara yang sedang dalam perjalanan membawa misi kemanusiaan ke Gaza diserang dan diserbu oleh rezim zionis ‘Israel’. Pada kejadian dini hari, pasukan ‘Israel’ menyerbu dan menyerang armada Pembebasan Gaza di tengah perairan internasional di laut Mediterania.
Mengenang peristiwa 11 tahun lalu, Dewan Permusyawaratan Organisasi Islam Malaysia (Mapim) mendesak masyarakat dunia untuk memberikan tekanan dan sanksi ekonomi terhadap ‘Israel’ hingga Gaza dibebaskan sepenuhnya. Dalam keterangannya, Presiden Mapim Mohd Azmi Abdul Hamid menjelaskan bahwa tindakan tersebut harus dilakukan untuk memastikan segala bentuk serangan dan sanksi yang dijatuhkan terhadap Gaza segera dihentikan.
Mohd Azmi menjelaskan, pihaknya mengutuk blokade yang sedang berlangsung di Gaza yang dianggap ilegal oleh hukum internasional.
“Sejak serangan Mavi Marmara dan penahanan sembilan aktivis oleh angkatan laut pada 31 Mei 2010, Gaza masih berada di bawah blokade yang tidak manusiawi,” katanya dikutip Astro Awani. “Tidak ada izin yang diberikan untuk setiap tindakan yang diambil oleh ‘Israel’ untuk menjadikan Gaza sebagai penjara terbuka terbesar di dunia,” tambahnya.
Menurutnya, Armada yang membebaskan Gaza diatur dengan satu tujuan, yaitu untuk mematahkan pengepungan ‘Israel’, katanya. Dia menjelaskan, sejak pemberlakuan blokade Gaza telah sepenuhnya terputus dari dunia luar sementara serangkaian serangan udara oleh Zionis ‘Israel’ telah meluluhlantahkan Gaza.
“Mavi Marmara adalah upaya masyarakat sipil internasional untuk menentang sanksi tersebut,” katanya. “Blokade udara, laut dan darat di Gaza adalah ilegal dan organisasi non-pemerintah internasional menggantungkan harapan mereka pada negara adidaya itu untuk melakukan semua upaya substantif untuk mengakhiri pengepungan,” tambahnya.
Armada yang diorganisir oleh gerakan Gaza Freedo Flotilla dan Yayasan Turki untuk Hak Asasi Manusia, Pembebasan dan Bantuan Kemanusiaan (IHH) membawa bantuan kemanusiaan dan bahan bangunan untuk mematahkan blokade ‘Israel’ di Gaza. Editor Astro AWANI -di -Chief, Ashwad Ismail dan mantan juru kamera Samsul Kamal Abdul Latip termasuk di antara mereka yang ditangkap saat mengikuti misi armada di atas Mavi Marmara 11 tahun lalu.*