Hidayatullah.com—Pensiunan jenderal Prayuth Chan-ocha, orang yang memimpin kudeta militer di Thailand lima tahun silam, telah dipilih sebagai perdana menteri sipil negeri gajah putih itu.
Bekas pemimpin junta tersebut bertindak sebagai perdana menteri sejak kudeta yang dipimpinnya.
Prayuth dipilih sebagai PM hari Rabu (5/6/2019) oleh parlemen Thailand, tetapi oposisi mengatakan pemilihan suaranya dicurangi sebab kebanyakan anggota senat merupakan orang-orand yang dipilih oleh militer, lapor BBC.
Pemilu bulan Maret lalu, yang pertama sejak 2014, tidak menghasilkan pemenang yang jelas.
Partai oposisi Pheu Thai, yang berkaitan dengan mantan PM Thaksin Shinawatra, memenangkan sebagian besar kursi di majelis rendah, tetapi anggota majelis tinggi ditunjuk oleh militer.
Dengan demikian, kombinasi suara dari kedua majelis itu memenangkan Prayuth, meskipun dia tidak mendapat mayoritas suara di majelis rendah.
Militer selama ini banyak dikritik karena melakukan berbagai langkah agar tetap berkuasa di Thailand, termasuk dengan mengubah konstitusi tahun 2017.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Thailand selama beberapa tahun terakhir mengalami instabilitas politik, utamanya disebabkan oleh pertarungan antara pendukung militer dan Thaksin Shinawatra.*