Hidayatullah. com—Presiden transisi Mali Kolonel Assimi Goïta, yang juga pemimpin kudeta, menunjuk Choguel Kokalla Maïga sebagai perdana menteri yang baru dari kalangan sipil.
Maïga adalah pemimpin gerakan M5 RFP, kelompok yang menggelar aksi protes anti-pemerintah tahun lalu, yang menggugat ketidakmampuan pemerintah dalam menangani korupsi dan masalah ekonomi. Aksi protes itu berujung pada kudeta militer yang dipimpin Goïta terhadap pemerintahan Presiden Ibrahim Boubacar Keïta pada Agustus 2020.
Setelah Keïta disingkirkan, pemerintahan transisi pimpinan sipil dibentuk, tetapi presiden dan perdana menterinya dikudeta lagi oleh Kolonel Goïta bulan lalu, yang ketika itu menjabat wakil presiden.*