Hidayatullah.com–Setelah bertahun-tahun mengalami perlawanan dan intimidasi birokrasi, seorang janda Muslimah Bosnia hampir mengakhiri perjuangan hukumnya. Muslimah itu mendesak pihak berwenang untuk memindahkan gereja Ortodoks Serbia dari tanahnya.
Janda Muslimah Bosnia itu bernama Fata Orlovic. Ia terusir dari tempat tinggalnya di desa Konjevic Polje, 20 kilometer sebelah timur Srebrenica di mana pasukan Serbia Bosnia membantai ribuan Muslim Bosnia pada awal 1990-an. Selama perang tersebut, suaminya juga dibunuh.
Ketika Orlovic memutuskan untuk kembali ke desanya pada tahun 2000-an, dia menemukan gereja telah dibangun di atas tanahnya. Sejak itu, dia terlibat dalam pertempuran hukum dengan pihak berwenang Serbia untuk memindahkannya.
Berulang kali gugatan yang dia ajukan untuk pemindahan gereja diabaikan selama bertahun-tahun.
Pada tahun 2000, Orlovic melayangkan proses hukum terhadap Republika Srpska, yang menjalankan bagian Serbia di Bosnia.
Setelah perjuangan hukum selama 20 tahun, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa di Strasbourg akhirnya memenangkan gugatan Fata.
Pada 6 Juni lalu, buldoser menghancurkan gereja Ortodoks Serbia itu. Dua dekade setelah dibangun secara ilegal di atas tanah milik Fata.
“Saya menang,” kata Orlovic sambil melihat bangunan itu diruntuhkan.
“Saya memenangkan cerita ini, tetapi saya kelelahan. Saya dirawat di rumah sakit 23 kali, tetapi saya selamat, dan saya menang. Saya mendapatkan kembali properti saya.”
Pihak berwenang mengatakan mereka sekarang akan membangun kembali gereja di tempat lain di desa.
Zlatka Basic, putri Orlovic, mengatakan bahwa keluarganya senang: “Kami sangat senang ketika mereka mulai (membongkar struktur) setelah 25 tahun. Dia sangat bahagia, dan kami juga bahagia.”
Pengacara Orlovic Rusmir Karkin mengatakan kepada media Bosnia bahwa dia mengharapkan pemindahan puing-puing dari tanah Orlovic dengan cepat.
Suami Orlovic termasuk di antara sekitar 8.000 pria dan anak laki-laki Bosnia yang dibunuh oleh pasukan Serbia Bosnia di Srebrenica pada tahun 1995.
Itu adalah satu-satunya genosida di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Bosnia tetap terpecah secara etnis lama setelah perang berakhir pada 1995 dalam perjanjian damai yang ditengahi AS.
Lebih dari 100.000 orang tewas dalam konflik dan jutaan orang harus meninggalkan rumah mereka.*