Hidayatullah. com—Sebuah pesawat pemadam api milik Rusia hari Sabtu (14/8/2021) jatuh di daerah pegunungan di bagian selatan Turki, menewaskan delapan krunya dan tiga petugas kedaruratan, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Dilansir Associated Press, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan lima warganya dan tiga warga Turki yang ada di atas pesawat amfibi Beriev Be-200 kehilangan nyawa saat akan mendarat di Provinsi Adana.
Satu tim penyelidik kecelakaan dikerahkan ke daerah Kahramanmaras, lapor media pemerintah Turki.
Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu, lewat Twitter menyampaikan duka cita dan mengatakan pengorbanan heroik mereka tidak akan dilupakan.
Kurun 16 hari terakhir Turki berusaha memadamkan 300 karhutla, yang sejauh ini telah merengut 8 nyawa, menghanguskan hutan dan rumah dan memaksa ribuan orang mengungsi.
Gubernur Kahramanmaras Omer Faruk Coskun mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa satu kebakaran terjadi setelah petir menyambar sebuah pohon. “Kami lantas mengerahkan pesawat ke daerah itu tetapi kehilangan komunikasi dengan pesawat tersebut sesaat sebelum jatuh… Kami mengerahkan banyak unit ke daerah tempat pesawat jatuh,” katanya.
Be-200 merupakan pesawat amfibi bermesin ganda yang biasa dipakai di Rusia dan sejumlah negara lain untuk memadamkan api. Pesawat tersebut sanggup mengangkut dan menjatuhkan 270 metrik ton air beberapa kali dalam satu misi terbang.
Karhutla terjadi di sejumlah daerah di Turki di kawasan Laut Mediterania sejak akhir Juli dan menghanguskan ribuan hektar hutan, terutama di provinsi pesisir Mugla dan Antalya.
Beberapa negara di sekitar Laut Tengah seperti Italia dan Yunani dan Aljazair juga mengalami karhutla sejak gelombang panas melanda kawasan itu belakangan ini.*