Hidayatullah.com—Pejabat-pejabat intelijen Nigeria mengkalim pemimpin Boko Haram telah meninggal dunia atau terluka parah setelah berusah bunuh diri agar tidak ditangkap musuh ketika bentrok dengan faksi ektremis rivalnya.
Dilansir BBC Kamis (20/5/2021), tidak ada konfirmasi perihal klaim itu, sedangkan dinas intelijen dan militer Nigeria sebelumnya berkali-kali mengabarkan kematian Abubakar Shekau.
There is no confirmation of the claims, and Nigeria’s intelligence services and military have reported Abubakar Shekau’s death many times before.
Namun, ini untuk pertama kalinya kabar itu menyebut Shekau sekarat akibat pertempuran dengan militan rivalnya.
Dinas intelijen Nigeria mengatakan kepada para reporter bahwa Shekau hari Rabu dikepung oleh anggota Islamic State’s West Africa Province (Iswap), Yang menyerang puluhan truk pickup dengan persenjataan lengkap.
Menurut aparat Nigeria, setelah membunuh banyak pengawalnya Iswap menyuruh Shekau bersumpah setia kepada ketua mereka, Abu Musab al-Barnawi.
Setelah negosiasi selama satu jam, Shekau menggunakan entah senjata api, granat atau bom sabuk untuk membunuh dirinya sendiri, kata pejabat-pejabat Nigeria.
“Agar dirinya tidak ditangkap, Shekau menembak dirinya sendiri di bagian dada dan peluru mengoyak bahunya,” kata seorang pejabat intelijen, seraya menambahkan, “Dia terluka parah.”
Sumber intelijen kedua mengklaim Shekau terluka parah setelah meledakkan alat peledak di sebuah rumah di mana dia ditawan bersama anak buahnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Militer Nigeria dan para pejabat di ibukota Abuja belum memberikan tanggapan permintaan konfirmasi atas kabar tersebut.
“Kami harus menunggu guna mengetahui apakah kabar tersebut (perihal kematian Shekau) benar adanya,” kata seorang pejabat di negara bagian Borno, wilayah operasional utama Boko Haram.
Abubakar Shekau mengambil alih kepemimpinan Boko Haram yang nama resminya adalah Jama’tu Ahlis Sunna Lidda’awati wal-Jihad, setelah pendirinya Muhammad Yusuf dibunuh oleh polisi pada tahun 2009.*