Hidayatullah.com—Dalam paruh pertama 2021, batubara menjadi kontributor terbesar sumber listrik Jerman, sementara energi angin turun ke level terendah sejak 2018.
Terlepas dari upaya untuk meningkatkan sumber energi terbarukan, pembangkit listrik tenaga batubara tetap menjadi kontributor energi terbesar ke jaringan listrik Jerman kurun enam bulan pertama tahun 2021, menurut statistik resmi yang dirilis hari Senin (13/9/2021).
Data yang diterbitkan oleh Destatis, Kantor Statistik Federal Jerman, menemukan bahwa produksi listrik dari sumber energi “konvensional” naik 20,9% tahun ini, dibandingkan dengan semester pertama tahun 2020.
Secara keseluruhan, sumber energi konvensional – termasuk batubara, gas alam, dan energi nuklir – mencakup 56% dari total listrik yang dimasukkan ke jaringan di Jerman pada paruh pertama tahun 2021, lansir DW.
Batubara merupakan sumber energi konvensional terbesar, mencakup lebih dari 27% listrik Jerman.
Energi terbarukan secara total turun selama paruh pertama tahun ini. Pasokan listrik dari tenaga angin menyentuh titik terendah sejak 2018, yaitu hanya 22%. Padahal tahun sebelumnya masih mencapai 29%.
Turunnya hembusan angin mulai Januari sampai Maret tahun ini dituding sebagai penyebab berkurangnya listrik yang dihasilkan turbin angin. Sedangkan cuaca badai di kuartal pertama 2019 dan 2020 mendongkrak produksi listrik.
Jerman berusaha agar angin, matahari, biogas, dan sumber energi terbarukan lainnya memainkan peran yang lebih besar, karena negara itu ingin sepenuhnya menghapus sumber listrik dari tenaga nuklir pada tahun 2022 dan pembangkit listrik tenaga batubara pada tahun 2038.*