Hidayatullah.com—Kofi Annan, sekretaris jenderal ke-7 Perserikatan Bangsa-Bangsa, wafat di Swiss setelah mengalami sakit tidak lama.
Keluarga dan yayasan yang dipimpinnya mengumumkan kematian Annan pada hari Sabtu pagi (18/8/2018), lapor DW.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan lewat media sosial, mereka mengatakan bahwa Kofi Annan, mantan sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan penerima Nobel Perdamaian, meninggal dunia pada hari Sabtu tak lama setelah jatuh sakit. Dia menghembuskan napas terakhir dalam usia 80 tahun.
Diplomat kelahiran Ghana itu di masa-masa akhir hidupnya sedang berupaya menarik perhatian masyarakat internasional agar peduli dengan kondisi pengungsi dan khususnya penderitaan yang dialami komunitas Rohingya di Myanmar yang diusir dari tempat-tempat tinggal mereka.
Selain memimpin yayasan yang didirikannya sendiri, Annan juga mengetuai The Elders, yayasan yang didirikan oleh Nelson Mandela.
Annan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat pada usia 20 tahun. Di negeri Paman Sam itu Annan mengambil jurusan ekonomi, sebelum kemudian pindah ke Jenewa untuk melanjutkan pendidikan tingginya. Dia kemudian bekerja sebagai staf Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di kota Swiss itu, lalu menempati sejumlah pos lainnya di kantor PBB di Afrika dan New York.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kofi Annan terpilih sebagai sekjen PBB pada Desember 1995. Pada tahun 2001 Annan mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian karena dianggap berhasil memberikan warna baru dalam tubuh PBB, dan kepeduliannya terhadap isu-isu hak asasi manusia, perlawanan terhadap terorisme serta AIDS.
Kofi Annan meninggalkan istrinya, Nane, serta anak-anak mereka Ama, Kojo dan Nina.*