Hidayatullah.com—Pengadilan Sudan menyatakan bahwa layanan internet yang terputus selama kudeta militer lebih dari dua minggu lalu harus dipulihkan.
Gugatan kasus itu dibawa oleh sekelompok pengacara dan muncul saat kelompok-kelompok pro-demokrasi mengorganisir protes lebih lanjut terhadap militer, lansir BBC Selasa (8/11/2021).
Akses internet sebagian besar diblokir dan saluran telepon juga terputus-putus, kondisi yang diyakini banyak orang disengaja oleh militer sebagai upaya untuk mencegah demonstrasi.
Jenderal Sudan pemimpin kudeta, Abdel Fattah al-Burhan, menyalahkan media online yang ditudingnya memprovokasi masyarakat, tetapi bulan lalu dia berjanji bahwa layanan internet akan dipulihkan secara bertahap.*