Hidayatullah.com—Pihak berwenang Turki menghentikan semua orang warga negara Iraq, Suriah dan Yaman yang akan terbang dari Turki ke Belarusia, sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Otoritas Penerbangan Sipil Turki mengatakan keputusan itu diambil karena jalur penerbangannya dipakai para migran ilegal untuk menyeberang dari Belarusia ke Uni Eropa, lansir BBC Sabtu (13/11/2021).
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menuding Belarusia memanfaatkan migran untuk mengusik stabilitas perbatasan Uni Eropa di sisi timur.
Ribuan orang, kebanyakan dari mereka orang Kurdi yang tiba dari Timur Tengah, berkemah di perbatasan Belarusia-Polandia. Mereka kebanyakan pria muda.
Pekan ini, para migran berusaha memotong pagar kawat untuk memasuki wilayah Polandia, tetapi didorong munduroleh petugas perbatasan dan militer negara itu. Namun, sebagian berhasil menyelinap.
Pada malam hari di masa menjelang musim dingin suhu udara bisa turun drastis. Sedikitnya tujuh orang tewas dalam beberapa pekan terakhir, kebanyakan akibat hipotermia.
Mulai hari Jumat kemarin, Turki melarang orang Suriah, Yaman dan Iraq terbang ke ibukota Belarusia, Minsk.
UE menuding Belarusia membagikan visa di Timur Tengah, menerbangkan para migran dan mendorong mereka agar memasuki wilayah UE secara ilegal. Hal itu dilakukan untuk membalas sanksi yang diberikan UE atas pemerintah Belarusia yang bertindak brutal terhadap demonstran antipemerintah dan para pengkritik penguasa.
Presiden Lukashenko membantah tuduhan itu.
Uni Eropa melobi negara-negara di Timur Tengah untuk mengambil langkah serupa dengan Turki.
Iraq sudah menanggapinya dengan mengatakan akan mengupayakan penerbangan repatriasi bagi warganya dari Belarusia.*