Hidayatullah.com—Otoritas di New Delhi hari Sabtu (13/11/2021) mengatakan sekolah-sekolah di ibukota India akan ditutup selama sepekan, berdasarkan keputusan Mahkamah Agung yang menyarankan agar dilakukan lockdown polusi udara.
“Sekolah-sekolah ditutup supaya anak-anak tidak harus menghisap udara yang tercemar,” kata Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal seperti dilansir DW.
Sekolah di kota itu baru saja dibuka setelah ditutup akibat lockdown pandemi Covid-19.
“Setelah Covid, polusi telah menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat terutama bagi anak-anak dan lansia,” kata Ashok Agarwal, pimpinan nasional All India Parents’ Association, awal pekan ini.
Hari Sabtu, partikel berbahaya PM 2.5 mencapai 300 pada Air Quality Index (AQI), 20 kali lipat batas harian tertinggi yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO).
Badan Pengendalian Polusi Pusat mengatakan “angin sepoi-sepoi dengan kondisi tenang pada malam hari” akan berlangsung sampai 18 November, dan polusi dapat menyebabkan sakit kepala dan masalah pernapasan.
“Kami kedatangan 12-14 pasien sehari di unit gawat darurat, terutama pada malam hari, ketika gejala yang muncul menyebabkan gangguan tidur dan panik,” kata Dr Suranjit Chatterjee dari Rumah Sakit Apollo kepada koran Times of India.
Kepala Menteri Delhi mengatakan akan mempertimbangkan saran Mahkamah Agung setelah berdiskusi dengan para pemangku kepentingan utama di kota itu.
“Lockdown polusi belum pernah terjadi sebelumnya. Ini akan menjadi langkah ekstrem,” kata Kejriwal.
Dia mengatakan kegiatan konstruksi akan ditangguhkan selama empat hari untuk mengurangi debu.
Pihak berwenang meminta pekerja sektor publik dan swasta untuk bekerja dari rumah bila dimungkinkan.*