Hidayatullah.com— Mesir membuka untuk umum jalan berusia 3.400 tahun yang menghubungkan dua area kuil kuno di Karnak dan Luxor pada Kamis (25/11/2021) dalam sebuah upacara akbar, yang bertujuan menarik wisatawan untuk datang ke negara itu, lapor Reuters.
Pembukaan rute sepanjang 2,7 kilometer itu termasuk peragaan ulang festival Opet, di mana patung-patung Thebes dibawa dalam prosesi sebagai persembahan kepada dewa-dewa banjir dan kesuburan Nil. Upacara juga dimeriahkan dengan kehadiran presiden kudeta, Jenderal Abdul-Fattah Al-Sisi dan istrinya.
Para pejabat mengatakan acara itu bertujuan untuk memperkenalkan Luxor, sebuah kota yang kaya akan monumen dan pernah menjadi ibu kota Mesir, yang kemudian disebut Thebes, sebagai “museum terbuka terbesar di dunia.” Juga disebut Avenue of the Sphinxes, area ini dipagari dengan ‘sphinx’ yang rata-rata berusia lebih dari 3.000 tahun dan dibuka kembali setelah pekerjaan konservasi akhirnya selesai.
Pembukaan tersebut juga merupakan bagian dari upaya menarik wisatawan setelah sektor pariwisata terdampak parah akibat Covid-19. Pendapatan sektor pariwisata Mesir anjlok menjadi sekitar US$ 4 miliar pada 2020 dari US$ 13 miliar pada 2019.
Pembukaan rute tersebut adalah acara kedua dari jenisnya dalam tujuh bulan setelah “parade kerajaan” yang diadakan oleh Mesir pada bulan April. Parade melibatkan 22 mumi melalui jalan-jalan Kairo untuk mengirim mumi ke museum yang baru diresmikan.
Jejak pertama Avenue of the Sphinx ditemukan pada tahun 1949 ketika arkeolog Mesir Mohammed Zakaria Ghoneim menemukan delapan patung di dekat Kuil Luxor. Jejak itu awalnya memiliki 1.057 patung, sepertiga di antaranya telah digali dengan sisanya masih bertelanjang kaki, kata menteri barang antik Khaled el-Anani.*