Hidayatullah.com — Kelompok pemuda pendukung Palestina meminta agar Qatar melarang bendera Zionis ‘Israel’ selama Piala Dunia 2022. Sebagai gantinya, mereka meminta para fans sepak bola untuk mengibarkan bendera Palestina.
“Kami meminta otoritas terkait untuk mencegah pengibaran bendera Israel dan menganggapnya sebagai tindakan provokatif dan elemen yang mengancam keamanan,” tulis pernyataan kelompok Pemuda Qatar Menolak Normalisasi, lansir The New Arab, Kamis (03/11/2022).
Kelompok pemuda ini menyebut pengibaran bendera Zionis ‘Israel’ bertentangan dengan prinsip-prinsip rakyat Qatar yang mendukung Palestina.
“Kami menyerukan kepada rakyat Qatar dan semua massa Arab untuk membawa bendera Palestina dan mengibarkannya secara luas di dalam dan di sekitar stadion, di jalan-jalan dan di atas mobil dan rumah selama kejuaraan,” tambah kelompok itu.
Penyelenggara turnamen belum menanggapi permintaan kelompok pendukung Palestina tersebut.
Meski Qatar dan ‘Israel’ tidak memiliki hubungan diplomatik formal, warga ‘Israel’ akan diizinkan untuk menghadiri Piala Dunia tanpa visa. Hal tersebut disepakati dengan FIFA pada Juni lalu.
Wartawan ‘Israel’ juga dapat meliput acara tersebut tetapi diharuskan mengisi visa “jurnalis khusus”.
Doha mengatakan perbaikan dalam hubungan diplomatik dengan ‘Israel’ tergantung pada perbaikan kondisi Palestina.
Qatar pada bulan September menolak permintaan yang diduga untuk mendirikan kantor konsulat ‘Israel’ sementara di Doha selama turnamen sepak bola. Sumber di ibukota Qatar mengatakan ‘Israel’ telah membahas masalah ini dengan FIFA tetapi Doha menolak permintaan tersebut.
Piala Dunia di Qatar akan digelar pada 20 November hingga 18 Desember.
Pasukan ‘Israel’ terus melakukan kejahatan terhadap Palestina, yang terpaksa hidup dalam sistem penindasan dan apartheid.
‘Israel’ telah menduduki Tepi Barat secara ilegal sejak 1967, di mana ia telah memperluas permukiman ilegal, menahan ribuan warga Palestina, dan melancarkan serangan mematikan yang tak terhitung jumlahnya di seluruh wilayah Palestina.
Tidak seperti beberapa tetangga Teluknya, Qatar telah menolak normalisasi dengan pemerintah ‘Israel’ sampai negara Palestina merdeka didirikan.*