Hidayatullah.com–Puluhan ribu penumpang pesawat batal bepergian pada masa liburan Natal setelah ribuan penerbangan dibatalkan menyusul lonjakan kasus infeksi Covid-19 di kalangan staf maskapai.
Dilansir BBC Ahad (26/12/2021), sudah lebih dari 7.500 penerbangan dibatalkan sejak hari Jumat dan akhir pekan Natal, menurut data situs pelacak lalu lintas udara FlightAware.
Maskapai penerbangan di berbagai negara mengatakan pembatalan terjadi disebabkan merebaknya coronavirus di kalangan kru mereka. Staf yang negatif tetapi kontak dengan staf yang dites positif Covid-19 terpaksa tidak bekerja karena harus melakukan isolasi mandiri.
Menurut FlightAware, hari Ahad saja lebih dari 2.400 penerbangan dibatalkan di berbagai negara. Lebih dari 800 di antaranya penerbangan dari bandara-bandara di Amerika Serikat.
Di AS, maskapai yang paling banyak membatalkan penerbangan adalah Delta, United dan JetBlue.
Sementara China Eastern pad hari Ahad batal mengangkut penumpang lebih dari 390 penerbangan.
Di bandara di kota Xi’an saja lebih dari 120 jadwal keberangkatan dicoret. Lebih dari 13 juta penduduk kota itu sejak beberapa hari menjelang Natal dilarang keluar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
Har Ahad, Bandara Heathrow di London membatalkan lebih dari 60 jadwal.
Hampir 5,4 juta orang telah meninggal dunia akibat coronavirus penyebab Covid-19 di seluruh dunia, menurut data Johns Hopkins University. Lebih dari 279 juta kasus infeksi terkonfirmasi sejak Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi.*