Hidayatullah.com–Junta militer Mali memerintahkan Prancis untuk menarik pasukannya dari negara itu “tanpa ditunda”.
Seorang juru bicara militer, Kolonel Abdoulaye Maïga, mengatakan Prancis telah melanggar kesepakatan militer antara Paris dan Bamako ketika mengumumkan pada hari Kamis bahwa pihaknya akan memindahkan pasukannya ke negara tetangga Mali, Niger, lansir BBC Sabtu (19/2/2022).
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan penarikan pasukan akan memakan waktu empat hingga enam bulan, tetapi Mali mengatakan bahwa itu harus segera dilakukan dan di bawah pengawasan tentaranya.
Sekitar 5.000 tentara Prancis di Mali terlibat dalam operasi multi-negara untuk memberantas pemberontakan kelompok Muslim.
Hubungan antara Prancis dan Mali – bekas jajahan Prancis – memburuk setelah junta militer di Bamako mengingkari kesepakatan untuk menggelar pemilu bulan ini.*