Hidayatullah.com–Seorang anggota parlemen Amerika Serikat terancam didepak dari kursinya di Kongres karena berbohong tentang pendanaan kampanye yang diterimanya dari seorang miliarder Afrika.
Jeff Fortenberry, wakil rakyat dapil Nebraska dari Partai Republik, terbukti bersalah berbohong kepada FBI tentang sumbangan ilegal yang diterimanya dari Gilbert Chagoury, seorang pengusaha papan atas Nigeria, kata juri federal.
Dia bisa dijatuhi hukuman 15 tahun penjara atas tiga tuduhan kejahatan yang dilakukannya.
Kasus ini juga menyulut perhatian kembali terhadap campur tangan orang asing dalam politik Amerika Serikat
Adalah ilegal bagi warga negara asing untuk memberikan kontribusi politik, tetapi Chagoury, 75, sudah melakukan hal itu beberapa kali. Pada 2019, ia didenda $1,8 juta (£1,4 juta) oleh pemerintah AS, dan beberapa penerima sumbangannya diselidiki.
Pada tahun 2016, ia secara ilegal menyumbangkan $30.000 (£22.736) kepada Fortenberry, menyalurkan dana ke anggota Kongres itu melalui acara penggalangan dana di Los Angeles.
Chagoury merupakan pengusaha papan atas asal Nigeria yang berbasis di Paris. Namanya menghiasi salah satu bagian Museum Louvre, dan dia pernah ditolak permohonannya untuk atas visa AS karena diduga memiliki hubungan dengan teroris Syiah Libanon Hizbullah.
Dia pernah menjadi penasihat utama penguasa militer Nigeria Sani Abacha, yang kemudian diketahui telah mencuri miliaran dolar dari negara itu ketika menjabat kepala negara pada 1990-an.
Chagoury juga merupakan duta besar di Vatikan untuk negara pulau St Lucia. Konon dia merupakan penganut Katolik yang taat.
Dia dan Fortenberry, 61, memiliki keterkaitan dengan organisasi nirlaba yang berbasis di Washington bernama In Defense of Christians.
Dokumen Departemen Kehakiman AS menyebutkan bahwa Chagoury disarankan untuk “memberi kontribusi kepada para politisi AS yang mewakili dapil yang tidak banyak penduduknya” supaya kontribusinya tersebut “lebih kelihatan”.
Dalam rekaman pembicaraan telepon, Fortenberry diberitahu bahwa dia kemungkinan diberi $30.000 secara ilegal melalui rekanan Chagoury.
Namun, dalam pertemuan dengan agen-agen FBI, Fortenberry menyangkal mengetahui apa pun soal hal itu, mengatakan kepada mereka bahwa dia akan “ngeri” mendengar klaim seperti itu.
Jaksa berpendapat dia “berulang kali” menyembunyikan sumbangan-sumbangan yang didapatkan untuk “melindungi jabatannya, reputasinya dan rekan-rekan dekatnya”.
Hari Kamis, juri menimbang kasus itu sekitar dua jam sebelum memutuskan Fortenberry bersalah dalam dakwaan membuat pernyataan palsu dan menyembunyikan fakta dari aparat federal.
“Jika kita ingin agar orang mengikuti hukum, utamanya harus dimulai dari pembuat undang-undang,” kata jaksa kepala penuntut Mack Jenkins. “Kita berharap mereka menjadi contoh.”
Fortenberry diperkirakan akan dijatuhi hukuman pada 28 Juni, tetapi dia sudah mengatakan akan mengajukan banding atas putusan tersebut.
Meskipun dia tidak diharuskan untuk melakukannya, Partai Republik dan Demokrat di US House of Representatives (Kongres AS) telah memintanya untuk mengundurkan diri. Jika tidak, dia hampir pasti akan dikeluarkan, seperti yang terjadi pada anggota-anggota Kongres sebelumnya yang dikenai hukum karena melanggar UU.*