Hidayatullah.com—Mullah Mohammed Omar, pemimpin Taliban yang diburu Amerika Serikat, tinggal tidak jauh dari pangkalan militer Amerika Serikat di Afghanistan, klaim sebuah buku yang baru dirilis.
Buku “the Secret Life of Mullah Omar” karya Bette Dam menyebutkan bahwa pemimpin Taliban itu tidak pernah bersembunyi di Pakistan sebagaimana yang selama ini diyakini Amerika Serikat, lansir BBC Senin (11/3/2019).
Mullah Omar justru tinggal dalam persembunyian yang berjarak hanya 3 mil dari sebuah pangkalan militer besar Amerika Serikat, US Forward Operating Base, di Provinsi Zabul yang merupakan kampung halaman tokoh Taliban tersebut.
Bette Dam, seorang jurnalis asal Belanda, menghabiskan waktu lima tahun melakukan riset dan mewawancarai anggota-anggota Taliban untuk menyusun bukunya.
Jurnalis wanita itu berhasil berbicara dengan Jabbar Omari, pria yang menjadi pengawal Mullah Omar ketika dia melarikan diri ke persembunyian setelah rezim Taliban runtuh tahun 2001.
Jabbar Omari menyembunyikan pemimpin Taliban itu sampai kematiannya akibat sakit pada tahun 2013.
Segera setelah kejatuhan pemerintahan Taliban, Mullah Omar –yang kepalanya dihargai $10 juta oleh Amerika Serikat menyusul peristiwa 9/11 tahun 2001– bersembunyi di ruangan rahasia yang berada di sebuah rumah yang terletak tidak jauh dari pangkalan militer Amerika Serikat tersebut.
Pasukan AS pernah menggeledah tempat itu, tetapi gagal menemukan Mullah Omar, kata buku itu.
Mullah Omar kemudian pindah ke sebuah bangunan lain yang terletak hanya 3 mil dari pangkalan AS lainnya, di mana sekitar 1.000 tentaranya bermarkas.
Dam mengatakan bahwa Mullah Omar mendapatkan berita dari siaran BBC edisi bahasa Pashtun (Pashto)
Meskipun ada banyak klaim dari para militan, Mullah Omar tidak dapat memimpin kelompok Taliban dari tempat persembunyiannya. Meskipun demikian dia diseut telah memberikan persetujuannya atas pembukaan sebuah kantor Taliban di negara Qatar, di mana para pejabat AS menggelar perundingan dengan tokoh-tokoh Taliban untuk mengakhiri perang berkepanjangan di Afghanistan.
Berikut beberapa hal penting yang dituangkan dalam buku Bette Dam tersebut.
Mullah Omar menandatangani penyerahan kontrol atas Taliban kepada menteri pertahanannya, Mullah Obaidillah pada Desember 2001.
Mullah Omar tinggal tiga mil jauhnya dari Forward Operating Base Wolverine, di mana terdapat 1.000 tentara Amerika Serikat, dan di mana pasukan khusus US Navy Seals dan pasukan khusus udara Inggris British SAS terkadang ditempatkan
Mullah Omar ada kalanya bersembunyi di dalam saluran irigasi untuk menghindari pelacakan musuh.
Pemimpin Taliban itu tinggal terisolasi dan membuat bahasanya sendiri.
Mullah Omar meninggal dunia pada 23 April 2013 dan dikuburkan tanpa peti mati di sebuah makam tanpa nisan.
Buku itu diluncurkan bulan lalu dalam bahasa Belanda, dan tidak lama lagi akan diterbitkan dalam bahasa Inggris.*