Hidayatullah.com–Gubernur negara bagian California Ron DeSantis Hari Senin (28/3/2022) menandatangani rancangan undang-undang usulan Partai Republik yang melarang pengajaran di sekolah menyampaikan soal orientasi seksual dan identitas gender kepada murid prasekolah dan sekolah dasar.
Dilansir Reuters, legislasi itu – yang disebut oponen sebagai RUU “jangan bilang gay” – mengundang kontroversi dan menyedot perhatian nasional.
Resminya disebut sebagai RUU “Parental Rights in Education”, peraturan itu melarang isu homoseksual dan gender dibicarakan di dalam kelas pendidikan anak usia dini sampai kelas tiga, atau anak usia 5-9 tahun di sekolah-sekolah umum.
Ini juga melarang pengajaran seperti itu yang “tidak sesuai dengan usia atau tidak sesuai dengan perkembangan” anak didik disampaikan kepada siswa di kelas lain.
Berdasarkan undang-undang itu, yang mulai berlaku pada 1 Juli, orang tua akan diizinkan untuk menuntut sekolah distrik yang mereka yakini melanggar ketentuan itu.
Gubernur Partai Republik menandatangani RUU itu menjadi undang-undang di sebuah sekolah di Spring Hill, sebelah utara Tampa, dikelilingi oleh anak-anak sekolah dan orang tua yang berbagi cerita pribadi yang mereka katakan menunjukkan undang-undang baru tersebut diperlukan.
Setelah DeSantis menandatangani RUU itu pada hari Senin, seorang jubir Walt Disney Co mengatakan rancangan undang-undang itu “seharusnya tidak pernah disahkan dan tidak boleh ditandatangani menjadi undang-undang. Tujuan kami sebagai perusahaan adalah agar undang-undang ini dicabut oleh legislatif atau dibatalkan di pengadilan.”
Walt Disney World di Orlando, Florida, adalah perusahaan taman hiburan terbesar di negara bagian Amerika Serikat itu. Bisnisnya juga mencakup studio film, jaringan siaran dan televisi kabel, layanan streaming, pelayaran kapal pesiar dan produk ritel.
Kelompok hak-hak sipil Lambda Legal mengatakan akan menggugat UU itu ke pengadilan. “Anak-anak muda kita bukan pion politik,” kata pimpinan eksekutif organisasi itu Kevin Jennings dalam sebuah pernyataan.
Menanggapi para penentang peraturan baru itu, DeSantis kepada para reporter hari Senin berkata, “Kita akan tetap mengakui bahwa di negara bagian Florida orang tua memiliki peran fundamental dalam pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan anak-anak mereka.”
“Saya tidak peduli apa yang dikatakan perusahaan-perusahaan besar itu, ini sikap saya. Saya tidak akan mundur,” tagasnya.
Pelajar di seluruh Florida telah memprotes tindakan itu, dan Presiden Joe Biden sebelumnya menyebutnya sebagai “kebencian.”
Undang-undang tersebut telah dikritik karena ketidakjelasan dan kompleksitas sebagian bahasanya. Contohnya, UU itu mengatakan bahwa diskusi tentang identitas gender dan orientasi seksual dilarang “di tingkat kelas tertentu atau dengan cara tertentu.”
Serikat guru Florida Education Association menyebut undang-undang itu sebagai “aksi politik” yang rentan terhadap gugatan hukum.*