Hidayatullah.com — Badai pasir telah menyelimuti bagian Timur Tengah, termasuk Iraq, Suriah dan Iran, mengirim ratusan orang ke rumah sakit dan mengganggu penerbangan di beberapa tempat. Gelombang badai pasir yang belum pernah terjadi sebelumnya melanda sebagian wilayah, dengan para ahli menyalahkan perubahan iklim dan peraturan pemerintah yang buruk, kutip Aljazeera.
Badai pasir di Timur Tengah adalah tipikal di akhir musim semi dan musim panas, didorong oleh angin musiman. Tapi tahun ini terjadi hampir setiap minggu di Iraq sejak Maret.
Pihak berwenang Iraq menyatakan hari itu sebagai hari libur nasional, mendesak pekerja pemerintah dan penduduk untuk tinggal di rumah untuk mengantisipasi badai ke-10 yang melanda negara itu dalam dua bulan terakhir. Kementerian Kesehatan Iraq menimbun tabung oksigen di fasilitas di daerah yang terkena dampak parah, menurut sebuah pernyataan.
Lebih dari 1.000 orang dirawat di rumah sakit di seluruh negeri karena masalah pernapasan, kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Seif al-Badr kepada kantor berita AFP. “Ini adalah masalah di seluruh wilayah, tetapi setiap negara memiliki tingkat kerentanan dan kelemahan yang berbeda,” kata Jaafar Jotheri, ahli geoarkeolog di Universitas Al-Qadisiyah di Baghdad.
Di Suriah, departemen medis disiagakan saat badai pasir menghantam provinsi timur Deir el-Zour yang berbatasan dengan Iraq, kata TV pemerintah Suriah. Awal bulan ini, badai serupa di wilayah itu menewaskan sedikitnya tiga orang dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit karena masalah pernapasan.
Langit di Kuwait berubah menjadi jingga cerah saat badai pasir yang parah menyelimuti negara itu. Dan untuk kedua kalinya bulan ini, Bandara Internasional Kuwait menangguhkan semua penerbangan karena debu. Awal bulan ini, badai lain memaksa semua sekolah dan kantor pemerintah ditutup.
Hari Senin (23/5/2022) ini, Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil memperingatkan bahwa wilayah Riyadh dan Syarqia akan dilanda badai pasir, sebagaimana peringatan Pusat Meteorologi Nasional.
Dirjen Pertahanan Sipil mengatakan bahwa menurut peringatan dari Pusat Meteorologi Nasional, badai pasir akan menghampiri wilayah Riyadh hingga pukul 9 malam. Kota dan provinsi yang terkena dampak paling penting termasuk Al Kharj, Ad Diriyah, Ad Dilam, ibu kota Riyadh, Al-Quway`iyah, Al Muzahmiyah, Dhurma, Murat, Dawadmi, dan Afif.
Konsis yang sama juga terjadi di Wilayah Timur (Syarqiya), di antara di Al Khafji, Al Nairiya, Al Olaya, Qaisumah, dan Hafr Al Batin, hingga pukul 9 malam. Peneliti cuaca dan iklim, Abdulaziz Al-Hussaini, memperkIraqan debu bergerak pada Senin malam ini di pusat Provinsi Timur dan ibu kota Riyadh serta bagian selatan.
Al-Hussaini mengatakan pada siang hari Senin, badai debu ringan hingga sedang terjadi di perbatasan utara, timur laut dan Kuwait ringan dan diperkIraqan akan bergerak menuju kegubernuran utara Riyadh, Syarqia dan Qassim.*