Hidayatullah.com– Malaysia menangguhkan ekspor ayam hidup demi memenuhi kebutuhan pasar domestik, keputusan yang menimbulkan kesulitan di negara tetangga Singapura, di mana nasi ayam merupakan menu nasional.
Langkah itu merupakan langkah kejutan dari pemerintah Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, yang mulai berkuasa sejak Agustus tahun lalu dan menghadapi pemilu tahun depan. Pemerintahannya juga sedang menyelidiki klaim bahwa kartel mengendalikan harga dan pasokan ayam.
Selain larangan ekspor, hari Rabu (1/6/2022) Malaysia juga menghapus izin impor ayam dan makanan lainnya untuk meningkatkan pasokan makanan dan menekan harga di tengah kemarahan publik. Sebelumnya pemerintah telah membatasi harga ayam dan mengalokasikan subsidi untuk petani yang tertekan oleh kenaikan biaya pakan ayam, yang antara lain disebabkan oleh melemahnya mata uang Malaysia.
Larangan itu tidak hanya menimbulkan kekhawatiran di Singapura tetapi juga mengganggu peternak unggas kecil Malaysia yang memasok ayam ke Singapura untuk membantu menjaga bisnis mereka tetap berjalan. Pemerintah tidak mengatakan berapa lama larangan ekspor akan berlangsung, tetapi para pejabat memperkirakan pasokan dan harga akan normal dalam waktu satu bulan, lapor Associated Press.
Malaysia biasanya mengekspor hingga 3,6 juta ekor ayam per bulan, kebanyakan dikirim ke Singapura, di mana mereka disembelih dan didinginkan atau dibekukan.
Di Singapura, yang sumber sepertiga unggasnya dari Malaysia, konsumen bergegas menimbun ayam segar jelang pelarangan. Media lokal melaporkan bahwa daging ayam di rak-rak sejumlah pasar basah dan supermarket telah ludes terjual.
Singapore Straits Times mengutip penjual ayam yang memprediksi harga ayam segar bisa naik hingga 30%, membuat harga ayam goreng melambung tinggi. Pemerintah Singapura telah mendesak konsumen untuk beralih ke ayam beku dan daging alternatif lainnya, dan sedang menjajaki pasar baru untuk ayam segar.
Namun ada kekhawatiran atas nasib nasi ayam yang dijual di mana-mana mulai dari kaki lima hingga hotel-hotel ternama. Warung makan Tian Tian Hainanese Chicken Rice, yang mendapatkan pasokan ayam sepenuhnya dari Malaysia, dilaporkan mengatakan akan memperkenalkan hidangan daging babi dan makanan laut daripada menggunakan ayam beku jika gagal menemukan pemasok baru.*