Hidayatullah.com—Gerombolan preman melakukan serangan secara brutal terhadap sebuah keluarga Muslim di Kota Sheffield, Inggris. Preman yang menggunakan sebuah kapak menggeledah rumah seorang ibu tunggal, dan secara brutal menyerang dia dan dua putrinya yang masih remaja, demikian tayangan video yang diunggah akun twitter@DOAM, Rabu, (22/6/2022).
“Sang ibu dirawat di rumah sakit dan dipaksa pindah karena kekerasan yang ekstrem. Keluarga itu telah tinggal di rumah mereka dengan damai selama lebih dari 20 tahun. Mereka percaya bahwa mereka menjadi sasaran karena ras dan agama mereka,”demikian kutip DOAM, yang pertama kali mengunggah, dan diteruskan akun @cjwerleman, milik CJ Werleman, seorang jurnalis internasional yang mengungkap ketidakadilan terhadap komunitas Muslim di seluruh dunia.
Rekaman itu kemudian menunjukkan mobil polisi dan beberapa petugas polisi tiba di tempat kejadian untuk menangani situasi, sambil terus berteriak saat petugas berbicara kepada orang-orang. Wanita yang mengunggah foto-foto tersebut menggambarkan adegan tersebut sebagai hal yang benar-benar menjijikkan dan mengatakan bahwa sebuah keluarga harus meninggalkan rumah mereka karena kekerasan yang pecah, kutip the.star.co.uk.
Polisi South Yorkshire telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah dipanggil untuk menangani insiden tersebut, dan bahwa mereka telah melakukan penangkapan. Petugas juga meminta keterangan terkait kejadian.
“Satu pria berusia 50 tahun, dua pria berusia 18 tahun dan satu wanita berusia 18 tahun ditangkap atas dugaan penyerangan dan pelanggaran ketertiban umum. Mereka telah dibebaskan dengan jaminan polisi,” kutip Thestar.
Islamofobia disertai kekerasan dan serangan terhadap Muslim semakin meningkat di Inggris. Tahun 2020, Dewan Muslim Inggris mengirim berkas 300 tuduhan Islamofobia kepada Perdana Menteri Boris Johnson dan anggota Partai Konservatif untuk Komisi Persamaan dan Hak Asasi Manusia.
Pada tahun 2011, Sayeeda Warsi, mantan ketua Partai Konservatif yang juga salah satu politisi Muslim terkemuka di negara itu, telah membunyikan alarm berbahaya, ketika dia mengklaim rasisme anti-Muslim telah menjadi hal normal.
Video serangan terhadap wanita Muslim ini akhirnya melahirkan kemarahan di media sosial. Tak sedikit orang yang mencaci tindakan rasis ini
“Ini memuakkan, bagaimana pria bisa memukul wanita seperti itu dan terutama wanita tua,” tuls pemilik akun @b.humble187. Menanggai ciutan ini, pemilik akun @sengitmuslim berkomentar, “tepatnya hanya setan yang bisa melakukan itu!”
“Berharap seseorang menemukan mereka, khususnya pria yang meninju wanita dan memberi mereka keadilan jalanan, kami tidak pernah menyentuh anak-anak, wanita, dan orangtua,” kata @kabbour_anas amera1.
“Muslim harus mulai berdiri untuk diri mereka sendiri dan yang paling penting untuk membantu satu sama lain,” ujar @aqeee @deadraja.
“Dan saya pikir Muslim memiliki pengaruh dan lebih baik di Inggris daripada di AS. Tapi sepertinya kita diserang di mana-mana. Allāh al-Mustaān,” ujar @shiblizaman.
“Dimana 911? Di mana polisi?,” teriak @ash.ad_ Wtf
“Ada rasisme yang mengakar di Inggris, orang-orang baru saja menjadi kurang ajar tentang hal itu,” kata @kolpona_Xox.
“Warga Sheffield harus membantu melindungi orang-orang di komunitas Anda dan buatlah contoh agar hal seperti ini tidak terjadi lagi. Anda tidak dapat meninju ibu atau wanita siapa pun. Tidak sopan, “ ujar @kaka.flexphysiques.
“Tidak peduli bagaimana negaraku saat ini, di Afganistan alhamdulillah saya sangat aman sebagai Muslim dan bersyukur bisa lahir di negara muslim seperti Afganistan,” tambah @huss.ae.
Ketua Masjid Finsbury Park di London utara, Mohammad Kozbar, memperingatkan Islamofobia telah meningkat sejak serangan 2017. Kala itu, pria Muslim bernama Makram Ali (51 tahun) terwas pada 19 Juni 2017 ketika Darren Osborne mengendari mobil van sewaan ke para jamaah yang berkumpul di luar Rumah Kesejahteraan Muslim setelah sholat pada Ramadhan.
Akibat peristiwa itu, 12 korban lainnya terluka. Ketua Masjid, Mohammed Kozbar, mengatakan umat Islam masih merasa tidak aman di Inggris. “Masalah yang kami hadapi adalah sejak serangan ini terjadi, tidak banyak yang berubah dalam mengatasi Islamofobia,” kata Kozbar, dilansir ABNA, Selasa (21/6/2022).
Populasi Muslim di Inggris mencapai lebih dari 3,4 juta penduduk, merupakan hampir 5 persen dari keseluruhan populasinya. Komunitas Muslim Inggris mewujudkan keragaman besar bahasa, budaya, dan status sosial ekonomi bersama dengan keragaman praktik Islam.
Meskipun Islam telah hadir di negara itu sejak abad ke-16, namun umat Islam masih sering diperlakukan sebagai “orang lain”.*