Hidayatullah.com– Raja Salman hari Senin (4/7/2022) mengeluarkan persetujuan alokasi 20 miliar royal ($5,32 miliar) untuk membantu rakyat Arab Saudi yang kesulitan terdampak kenaikan berbagai harga global.
Setengah dari jumlah itu akan diarahkan untuk penerima asuransi sosial dan Citizen Account Program.
Sebelumnya, saat memimpin pertemuan Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan, putra mahkota Mohammad bin Salman menekankan perlunya fokus pada warga yang paling membutuhkan di tengah krisis ekonomi.
Dia menekankan peran penting kementerian dan lembaga pemerintah dalam memantau perkembangan internasional, lapor Saudi Press Agency.
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) baru-baru ini memperkirakan Arab Saudi akan menikmati tingkat inflasi yang lebih rendah sementara ekonomi dunia mengalami lonjakan harga pangan dan komoditas global.
Produk domestik bruto Arab Saudi diperkirakan akan tumbuh lebih dari dua kali lipat dibanding negara G20 lainnya, kata OECD.
Ekonomi Saudi akan tumbuh sebesar 7,8 persen pada tahun 2022, sementara ekonomi G20 diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,9 persen, lapor OECD dalam prospek ekonominya.
OECD juga merevisi pertumbuhan produk domestik bruto Saudi pada 2023 menjadi 9,0 persen, tiga kali lipat dari pertumbuhan rata-rata G20, sementara tingkat inflasi Kerajaan akan tetap di bawah rata-rata G20 sebesar 6,3 persen.
Arab Saudi, Argentina, dan Turki adalah di antara beberapa kasus langka yang menunjukkan pertumbuhan PDB positif sejak perang Ukraina dimulai.*