Hidayatullah.com–Tiga puluh tujuh anggota parlemen Partai Buruh bergabung dengan Konservatif dan Liberal Demokrat menentang usulan tersebut.
Langkah ini masih belum cukup untuk mematahkan rencana yang para menteri pandang diperlukan untuk menangani rencana terorisme yang rumit.
Rancangan undang undang itu didukung 315 anggota, sementara 306 orang menentangnya. Hasil ini memberikan dukungan besar terhadap Brown yang akhir akhir ini menghadapi masalah.
Tetapi menteri dalam negeri Konservatif, David Davis, mengatakan "bukanlah perdebatan yang membuat kemenangan ini, tetapi kelompok Buruh yang tidak memiliki jabatan".
Dia mengatakan argumen pemerintah "dikalahkan", tetapi telah berhasil "membeli suara", dengan pemberian sejumlah janji kepada kelompok Buruh yang tidak memiliki jabatan disamping sembilan anggota parlemen DUP yang diperkirakan mendukung posisi pemerintah.
'Tidak sah'
Davis mengatakan pihak Konservatif, Liberal Demokrat dan kelompok Konservatif yang tidak memiliki jabatan akan menentang rancangan undang undang tersebut di Majelis Tinggi, sehingga diperkirakan tidak pernah menjadi undang undang.
"Tidak ada kewenangan, tidak ada legitimasi dan akhirnya akan dibuang," tambahnya.
Pemimpin Liberal Demokrat Nick Clegg mengatakan "ini adalah hari yang menyedihkan bagi tradisi kebebasan negara ini".
Tetapi Tony Lloyd, pemimpin Partai Buruh di parlemen mengatakan hasil ini membuat pemerintah "kurang lebih sejalan dengan keinginan negara" dan menuduh partai partai lainnya "mencari keuntungan".
Lord Carlile, pengkaji independen rancangan undang undang anti terorisme juga menyambut gembira hasil pemungutan suara. "Saya puas karena parlemen telah melakukan hal yang tepat hari ini.
"Saya selalu mengatakan kita memerlukan undang undang baru yang sangat proteksionis ini.
"Sudah pasti undang undang ini harus dibawa ke Majelis Tinggi dan diperdebatkan kembali disana, dan pemerintah kemungkinan besar akan menghadapi masalah di Majelis Tinggi." [bbc/hidayatullah.com]