Hidayatullah.com—Polisi Mathura hari Senin mendakwa seorang pria dan beberapa orang “tak dikenal” diduga telah memaksa seorang pria Muslim dengan menyalahgunakan komunitasnya untuk meneriakkan slogan-slogan “Bharat Mata Ki Jai” (Kemenangan untuk Ibu India) di daerah Farah.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, nampak beberapa pemuda sedang mengepung seorang pemuda Muslim yang sedang pergi mengambil pakan ternak di daerah Thana Farah Mathura di kanal Dharmapura. Dia dipaksa meneriakkan slogan-slogan Bharat Mata Ki Jai dan Jai Hind (Kemenangan Hindustan).
Mengacu kasus pembunuhan berbau SARA di Kanhaiya Lal di Udaipur, Rajasthan, para pemuda Hindu itu menuduhnya sebagai pengkhianat. Pelaku membuat video kejadian tersebut dan viral di media social, tulis laman Times Of India.
Sebenarnya, korban mengaku telah melupakan kejadian tersebut untuk menjaga persaudaraan antara Hindu dan Islam. Menurut beberapa sumber, Mubeen, warga Desa Ol, kala itu sedang pergi mengumpulkan pakan ternak di tepi kanal Dharmapura (Saluran Agra), hari Ahad. Namun ada beberapa pemuda desa Dharmapura menghentikan Mubeen di kanal dan melecehkannya.
Kepala kantor polisi Inspektur Rajkamal mengatakan bahwa sebuah kasus telah didaftarkan sebagai pengaduan dimana pemuda Muslim, Mubeen sebagai korban, dan seorang tersangka juga telah ditangkap.
Laporan Informasi Pertama (FIR) terdaftar di bawah Pasal 295 A, dimana isinya tertulis, “tindakan yang disengaja dan jahat yang dimaksudkan untuk membuat marah perasaan agama dari kelas mana pun dengan menghina agama atau keyakinan agamanya” dan Pasal 505 (2) tentang “pernyataan yang menciptakan atau mempromosikan permusuhan, kebencian, atau niat buruk antar kelas”, bersama dengan pasal 67 (menerbitkan atau mengirimkan materi cabul dalam bentuk elektronik) Undang-Undang Teknologi Informasi terhadap terdakwa, Chandraveer, dan lain-lain.
Korban dalam pengaduannya menuduh bahwa dia dihentikan oleh Chandraveer saat menuju ke Kanal Dharampura. Dia menuduh Chandraveer menggunakan “bahasa tidak senonoh” terhadap komunitasnya dan memukulinya.
“Chandraveer membuat video kejadian itu dan mengunggahnya ke media sosial,” katanya. Namun, FIR tidak menyebutkan bagian apa pun yang berkaitan dengan penggunaan kekerasan.
Inspektur Polisi Senior (SSP) Abhishek Yadav mengatakan bahwa tersangka telah ditangkap dengan mendaftarkan kasus penghasutan sentimen keagamaan dalam kasus penggalangan slogan secara paksa. “Kedamaian distrik tidak akan pernah dibiarkan terganggu. Siapapun yang mencoba melakukannya akan ditindak tegas,” katanya.
Seperti diketahui, slogan “Bharat Mata ki Jai” adalah salah satu simbol untuk India dan diterima secara luas dan digunakan selama perjuangan kemerdekaan negara berpenduduk terbesar di dunia ini. Secara harfiah, slogan ini dapat diterjemahkan menjadi “panjang umur Ibu India” atau “Kemenangan untuk Ibu India”.
Sayangnya saat ini slogan ini digunakan kelompok radikal Hindu India untuk memaksa agama minoritas sebagai bentuk tekanan untuk menunjukkan nasionalisme warga India.*