Hidayatullah.com–Para pemohon visa umrah dalam waktu dekat ini harus merekam biometrik mereka sebelum melakukan perjalanan ke Arab Saudi.
Di dalam aturan baru ini, yang diberlakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengektifkan proses visa dan mengurangi waktu tunggu di pintu-pintu masuk ke negara itu, data biometrik para pemegang visa umrah akan disimpan di lembaga yang dipilih melalui pusat-pusat pendaftaran di luar negeri. Demikian lapor Arab News, Senin (24/11/2014).
Sistem baru ini menjadi perdebatan di antara penyelenggara perjalanan umrah di Pakistan, Mesir dan Yordania, namun belum diperkenalkan di India, Bangladesh dan negara-negara lain dengan jumlah pemohon visa umrah yang besar.
Para penyelenggara perjalanan umrah tidak menyetujui sistem biometrik ini, dengan mengatakan itu akan memperlambat keluarnya visa umrah dan memperbesar biaya bagi pemohon visa yang tinggal di daerah-daerah terpencil karena mereka harus melakukan perjalanan ke kota-kota besar sebelum mendapatkan visa.
Sistem baru itu terutama memberatkan bagi Pakistan, yang mengirim hampir 700.000 jamaah umrah ke Saudi setiap tahun.
Sejumlah penyelenggara umrah di negara ini yang bekerja di bawah payung Asosiasi Agen Travel Pakistan tidak menyetujui sistem baru ini.
Sementara itu, Ikatan Biro Pariwisata dan Perjalanan Yordania telah menangguhkan permohonan visa umrah untuk musim umrah tahun ini sebagai protes terhadap langkah baru itu.
Presidennya, Shaher Hamdan mengatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya akan melanjutkan penundaan ini sampai prosedur pengumpulan data biometrik dipermudah dan diperbaiki.
Para penyelenggara perjalanan umrah di Mesir telah tegas tidak menyetujui langkah tersebut, dengan mengatakan hal itu akan menjadi beban berat bagi para jamaah yang tinggal di daerah terpencil.
“Kami tidak tahu persis rinciannya, tapi kami tahu bahwa biaya pemrosesannya akan berlipat ganda dan jamaah harus datang ke agen khusus di Kairo dan Alexandria untuk mengajukan formulir permohonan visa,” Hisham H. Ali, seorang ekspatriat asal Mesir yang tinggal di Jeddah, mengatakan kepada Arab News.
Para penyelenggara perjalanan umrah dan pejabat dari kementerian pariwisata Mesir baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan para diplomat Saudi dan meminta untuk menunda pendaftaran biometrik sampai pengaturan yang memadai dibuat, menurut satu laporan.
Para penyelenggara perjalanan umrah di India dan Bangladesh sejauh ini belum menerima kabar tentang tindakan itu, tetapi hanya akan memproses pengajuan visa untuk umrah mulai Desember.
“Kami belum menerima informasi apapun tentang persyaratan biometrik,” Adeeb Mohammed, direktur utama Links, sebuah agen perjalanan yang memproses ribuan aplikasi umrah di Hyderabad setiap tahun, mengatakan kepada Arab News.
Sumber-sumber di agen-agen perjalanan umrah di Dhaka juga menyuarakan pandangan yang sama.*