Hidayatullah.com– Laga sepakbola di Inggris ditangguhkan menyusul kematian Ratu Elizabeth. Para penggemarnya kontan protes karena cabang olahraga lain memperbolehkan pertandingan tetap digelar.
Ratu Elizabeth II, pemangku tahta terlama dalam sejarah Inggris, meninggal dunia di rumahnya di Balmoral, Skotlandia, pada hari Kamis (8/9/2022) dalam usia 96 tahun, sehingga penyelenggara Premier League dan pengurus English Football League menangguhkan sejumlah pertandingan sebagai bentuk penghormatan kepada Ratu.
Akhir pekan kemarin Irlandia Utara juga menangguhkan laga sepakbola, sementara Football Association of Wales menghentikan semua pertandingan dari tanggal 9 sampai 12 September. Laga-laga profesional di Skotlandia juga dibatalkan.
Keputusan itu membuat penggemar sepakbola di Inggris – yang dikenal paling tergila-gila dan fanatik – marah. Pasalnya, cabang olahraga lain tidak menghentikan pertandingan mereka. Contohnya, England memutuskan untuk tetap menggelar laga uji coba ketiga cricket – olahraga yang juga populer di Inggris dan negara persemakmuran – melawan Afrika Selatan di The Oval pada hari Sabtu.
Football Supporters’ Association (FSA), yang menaungi para penggemar sepakbola di England dan Wales, mengatakan pembatalan pertandingan justru menghilangkan kesempatan para penonton sepakbola untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth.
“Kami percaya sepakbola adalah yang terbaik untuk menyatukan orang-orang pada masa-masa penting nasional yang besar – baik momen kegembiraan maupun kesedihan,” kata FSA seperti dilansir Reuters Sabtu (10/9/2022).
Mantan bintang sepakbola England Peter Crouch dan Gary Neville mengamini sentimen perkumpulan itu.
“Pita hitam di lengan, mengheningkan cipta, lagu kebangsaan, band kerajaan dll ditampilkan ke hadapan jutaan orang di seluruh dunia yang menonton? Bukankah itu salam perpisahan yang lebih baik,” kata Crouch.
“Olahraga dapat menunjukkan rasa hormat dengan lebih baik daripada kebanyakan penghormatan yang pantas diterima oleh Ratu.” kata Neville.
Department for Digital, Culture, Media and Sport (DCMS) mengatakan tidak ada keharusan untuk menghentikan pertandingan. Keputusan semuanya tergantung pada badan pengurus masing-masing.
Great North Run, setengah maraton terbesar di dunia dengan 60.000 peserta, juga akan berjalan sesuai rencana pada hari Ahad, keputusan yang disambut baik oleh banyak peserta.
British Horseracing Authority menangguhkan semua acara selama dua hari tetapi mengatakan mereka kembali menggelar pertandingan pada hari Ahad.
Penggemar sepakbola Alex Turner, 32, mengatakan bahwa dia merasa Premier League telah melakukan kesalahan dengan membatalkan jadwal pertandingan, sementara England & Wales Cricket Board membuat keputusan yang lebih cerdas.
Dalam pertandingan cricket di The Oval di London akhir pekan kemarin, suasana haru terasa begitu kuat ketika ribuan suporter menyanyikan lagu kebangsaan “God Save the King” untuk pertama kalinya, setelah selama 70 tahun yang berkumandang adalah “God Save the Queen”.*