Hidayatullah.com– Ghana menyatakan bahwa wabah virus Marburg yang merebak beberapa waktu belakangan ini resmi berakhir, setelah selama 42 hari berturut-turut tidak ada laporan orang yang positif terinfeksi.
Pihak berwenang pertama kali memperingatkan publik tentang wabah penyakit yang sangat menular itu, yang terkait dengan Ebola, pada Juli setelah ada dua kematian. Salah satu dari mereka kemudian ternyata salah diagnosis.
Secara keseluruhan ada tiga orang terinfeksi virus tersebut dan dua orang meninggal dunia, yaitu seorang ayah dan bayinya berusia 14 bulan. Orang ketiga, ibu dari si bayi, berhasil sembuh setelah dites positif terakhir pada bulan Agustus.
Hampir 200 orang kontak dekat dari ketiga orang yang terinfeksi itu diperiksa lebih lanjut, tetapi tidak ada satu pun yang menunjukkan gejala.
“Ghana sudah aman,” kata Direktur Jenderal Layanan Kesehatan Ghana Dr Patrick Kuma-Aboagye kepada awak media di ibukota Accra hari Jumat (16/9/2022) seperti dilansir BBC.
Dia mengucapkan terima kasih kepada World Health Organization (WHO) dan mitra-mitra lain yang membantu negara itu menangani wabah tersebut.
“Meskipun tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan penyakit ini, respon Ghana cepat dan kuat,” lapor kantor berita AFP mengutip perkataan kepala WHO wilayah Afrika Dr Matshidiso Moeti.
Ini adalah kedua kalinya Marburg terdeteksi di Afrika Barat.
Tahun lalu ada satu kasus terkonfirmasi di Ghana, tetapi dinyatakan usai pada bulan September atau lima pekan setelah kasus itu ditemukan.*