Hidayatullah.com—Seorang wanita muda yang telah dinyatakan meninggal dunia di daerah tempat tinggalnya di kawasan suburban Detroit, Amerika Serikat, membuka kembali matanya di rumah pemulasaraan ketika akan dibalsem, kata seorang pengacara hari Senin (24/8/2020).
“Terus terang saya katakan, mereka akan memulai menguras darahnya,” kata Geoffrey Fieger kepada WXYZ-TV seperti dilansir Associated Press.
Dinas pemadam kebakaran wilayah Southfield mengakui pihaknya terlibat menangani serangkaian kasus aneh pada hari Ahad, yang dimulai ketika seorang kru medis dipanggil ke sebuah rumah di mana seorang wanita berusia 20-an tahun tidak sadarkan diri.
Paramedis berusaha membangunkan wanita itu selama 30 menit dan menghubungi seorang dokter di unit gawat darurat, kata dinas damkar tersebut.
Dokter tersebut menyatakan “pasien itu meninggal dunia berdasarkan informasi medis yang didapat” dari lokasi kejadian.
Kantor pemeriksaan medis Oakland County mengatakan mayat wanita muda itu bisa dibawa pulang tanpa harus menjalani otopsi, imbuhnya.
Namun, kejadian mengejutkan terjadi di rumah pemulasaraan jenazah James H Cole di Detroit. Lebih dari satu jam kemudian wanita itu hidup kembali!
“Staf kami mengkonfirmasi dia bernapas” dan memanggil petugas medis darurat, kata pihak James H Cole.
Fieger, pengacara yang disewa pihak keluarga wanita itu, mengidentifikasinya sebagai Timesha Beauchamp.
“Yang paling mengerikan mereka akan mulai membalsemnya, kalau saja dia tidak membuka matanya… Pihak rumah pemulasaraan jenazah membuka kantong mayat –sungguh—itu yang terjadi pada Timesha, dia terlihat hidup dengan kedua matanya terbuka,” kata Fieger.
Pengacara itu tidak membalas pesan singkat yang dikirimkan Associated Press. Namun, Brian Taylor jubir Detroit Medical Center mengatakan bahwa pada Senin malam Beauchamp dalam kondisi kritis.
“Hati saya terasa sangat berat. Seseorang menyatakan anak saya mati, padahal dia belum mati,” kata Erica Lattimore ibu dari Beauchamp kepada WDIV-TV.
Otoritas di Southfield mengatakan pihaknya sedang menjalani investigasi internal terkait kasus itu, tetapi menegaskan bahwa petugas damkar dan kepolisian sudah mengikuti prosedur yang berlaku.*