Hidayatullah.com—Sebuah bom meledak dekat bangunan istana kepresidenan Mesir di Heliopolis, Kairo, Senin pagi (30/6/2014), sehingga menewaskan seorang anggota polisi dan melukai tiga orang lainnya, lansir Al-Ahram.
Seorang pakar bahan peledak dari Direktorat Keamanan Kairo, Kolonel Ahmad Al-Ashmawy, tewas saat berusaha menjinakkan alat peledak tersebut. Tiga rekannya sesama polisi terluka dalam peristiwa itu.
Dua buah bom ditemukan di sekitar istana kepresidenan. Bom pertama berhasil dilumpuhkan, sementara bom kedua meledak.
Hari Senin tanggal 30 Juni ini bertepatan dengan peringatan 1 tahun aksi unjuk rasa besar-besaran rakyat menentang pemerintahan presiden Muhammad Mursy yang dipelopori kelompok Tamarud. Tanggal 30 Juni 2013 genap satu tahun Mursy, seorang politisi asal Al-Ikhwan, memerintah. Namun, pada hari yang sama rakyat yang kecewa dengan kepemimpinannya turun ke jalan-jalan menuntut presiden yang terpilih dalam pemilu pertama pascarazim Husni Mubarak itu mundur.
Tuntutan mundur itu berujung pada pelengseran paksa Mursy dari kursi presiden oleh militer, yang dipimpin oleh petinggi militer sekaligus menteri pertahanan ketika itu Abdul Fattah Al-Sisi yang kini menjadi presiden Mesir.
Sejak kudeta 3 Juli 2013, Mesir hingga saat ini mengalami rangkaian gangguan keamanan, dengan sasatan utama polisi dan tentara.*