Hidayatullah.com— Warga Palestina melakukan salat jenazah untuk mendoakan Syekh Yusuf Al-Qaradhawi. Acara shalat digelar di Masjid Al-Aqsha kemarin.
Al-Qaradhawi meninggal pada usia 96 di ibukota Qatar, Doha, pada hari Senin dan dimakamkan di negara itu kemarin. Presiden Otoritas Palestina (OP) Mahmoud Abbas menyampaikan belasungkawa setelah kematian Syeikh Al-Qaradhawi melalui kepada Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Bin Khalifa Al Thani, dan kepada keluarga Al-Qaradhawi, kutip kantor berita Palestina Wafa .
Dua gerakan perlawanan Palestina, Hamas dan Jihad Islam telah mengeluarkan pernyataan terpisah yang menyoroti bagaimana Syeikh Al-Qaradhawi “mengabdikan hidupnya untuk membela perjuangan Palestina.”
Masalah Palestina mendapat perhatian besar dalam kehidupan Qaradhawi
Sementara itu, Kepala Biro Politik Hamas yang diasingkan Khaled Misy’al menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina dan seluruh bangsa setelah kematian Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi, yang meninggal kemarin.
Dalam obituarinya, Misy’al menunjukkan bahwa kematian Al-Qaradhawi adalah “peristiwa yang menyakitkan, penderitaan besar, dan meninggalkan kekosongan besar di berbagai bidang di mana almarhum kami adalah bintang yang bersinar.”
Misy’al menekankan bahwa Syeikh Al-Qaradhawi menjalani hidupnya sebagai seorang ulama dan bekerja serta berjuang demi Islam, Arabisme dan masalah bangsa. Misy’al menjelaskan bahwa perjuangan Palestina secara khusus mendapat perhatian besar dalam kehidupan Syeikh Al-Qaradhawi .
Dia juga mencatat bahwa warisan ilmiah dan masalah hukum yang ditinggalkan Al-Qaradhawi. Di antaranya ensiklopedia berbagai topik, dan buku-buku fikih dan fatwa yang telah menjadi rujukan umat Islam dunia.*