Hidayatullah.com–Menteri diplomasi Israel hari Rabu (24/3) menullis surat kepada pendiri Facebook keturunan Yahudi, Mark Zuckerberg, yang isinya meminta agar laman bernama “Third Palestinian Intifada” dihapus dari situs jejaring sosial itu.
Meskipun belum jelas apakah laman kelompok pendukung Palestina itu akan ditutup, para pengelolanya berusaha meyakinkan bahwa mereka berkomitmen pada pendekatan damai dan menggunakan kebebasan berekspresi dengan standar internasional.
Diluncurkan awal Maret lalu, grup itu telah memiliki lebih dari 270.000 pendukung dan menyerukan Intifada ke-3 pada 15 Mei mendatang, atau bertepatan dengan peringatan Nakba 1948.
Nakba mengingatkan rakyat Palestina pada saat di mana ratusan ribu orang harus kehilangan tanah airnya, karena zionis Yahudi ingin mendirikan negara Israel. Dari 1,5 juta orang Palestina yang berada di Israel dan hampir 300.000 penduduk al-Quds sebelah timur (Yerusalem Timur) kehilangan tempat tinggal
Menurut media Israel Ynet, Menteri Diplomasi dan Urusan Diaspora Israel Yuli Edelstein dalam suratnya kepada pengelola Facebook mengatakan bahwa harus ada perbedaan antara kebebasan berekspresi dengan kebebasan menghasut.
Edelstein menulis surat tersebut sebagai pribadi, bukan dalam kapasitasnya sebagai pejabat pemerintah Israel.*