Hidayatullah.com– Moderna Inc menolak untuk menyerahkan kepada China inti kekayaan intelektual di balik keberhasilan pengembangan vaksin Covid-19, sehingga kesepakatan penjualan vaksin tersebut di China gagal, lapor Financial Times hari Sabtu (1/10/2022) mengutip sumber yang mengetahui persoalan itu.
Perusahaan farmasi berbasis di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat itu menolak permintaan China untuk menyerahkan resep vakson mRNA yang dikembangkannya disebabkan adanya kekhawatiran komersial dan keselamatan, lapor koran tersebut, mengutip orang-orang yang terlibat dalam negosiasi yang digelar antara 2020 dan 2021. Meskipun demikian, perusahaan pembuat vaksin ittu masih “bersemangat” untuk bisa menjual produknya di China.
Moderna “menyerah” dalam upaya-upaya sebelumnya untuk mengakses pasar China disebabkan permintaan untuk menyerahkan rahasia teknologi pembuatan vaksin mRNA sebagai syarat penjualan di negeri tirai bambu itu, lapor Financial Times seperti dilansir Reuters.
China saat ini belum menyetujui vakson Covid-19 buatan asing dan hanya mengandalkan vaksin yang dikembangkan di dalam negeri.
Pada bulan September, Moderna Chief Medical Officer Paul Burton mengatakan kepada awak media di Asia bahwa perusahaannya ingin berkolaborasi dengan China dalam memasok vaksin Covid-19 berbasis mRNA ke negara itu.
“Saat ini, tidak ada aktivitas yang berlangsung, tetapi kami akan sangat terbuka untuk itu,” kata Burton.*