Hidayatullah.com — Uni Emirat Arab (UEA) mendirikan jaringan mata-mata digital yang anggotanya termasuk “mantan anggota Badan Keamanan Nasional AS, dengan tujuan memata-matai Qatar”, lapor The New York Times.
Laporan mengatakan tujuan dari peretasan jaringan itu adalah untuk membuktikan tuduhan pendanaan terorisme Qatar dan pendanaan Qatar kepada kelompok Ikhwanul Muslimin. Menurut surat kabar tersebut, pemerintah Abu Dhabi menawarkan gaji tinggi kepada anggota jaringan mata-mata.
“Kami disesatkan oleh tawaran finansial ganda dengan kedok bekerja untuk pemerintah sekutu Washington,” kata mantan anggota jaringan itu kepada The New York Times.
UEA belum mengomentari laporan tersebut.
Pada 5 Januari, Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir menandatangani kesepakatan rekonsiliasi dengan Qatar untuk memulihkan keretakan yang sudah berlangsung lama, yang dimulai pada 2017 setelah koalisi pimpinan Saudi menuduh Doha mendukung kelompok teroris, sebuah tuduhan yang dibantah keras oleh Qatar.*