Hidayatullah.com—Ratusan pengeras suara telah dipasang di ibu kota Afghanistan, Kabul, untuk mendorong para jemaah bisa melaksanakan sholat, kata penegak agama Imarah Islam Afghanistan baru-baru ini. Kementerian Taliban untuk Pencegahan Kejahatan dan Kebaikan dan Kebajikan mengatakan bahwa ratusan toko kosong dan bangunan tak terpakai baru-baru ini diubah menjadi masjid untuk memberikan kesempatan setiap orang bia bershalat berjamaah.
“Selama pemerintahan sebelumnya, beberapa pengeras suara dilepas dan orang-orang tidak dapat mendengarkan adzan (panggilan untuk sholat),” demikian ciutan di akun twitter kementerian tersebut dikutip AFP.
Dikatakan 400 pengeras suara telah dipasang di berbagai bagian Kabul “sehingga orang-orang dapat mendengarkan adzan pada waktu yang sama”. Sejak kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, Taliban secara bertahap memperkenalkan aturan dan peraturan ketat yang menurut mereka sesuai dengan hukum Islam.
Awal bulan ini, pemimpin tertinggi Hibatullah Akhundzada memerintahkan para hakim untuk sepenuhnya menegakkan aspek-aspek hukum Islam mencakup eksekusi di depan umum, rajam dan cambuk, bagi para pemerkosa, dan pembunuh. Media lokal juga melaporkan Rabu bahwa wakil kementerian telah memerintahkan toko-toko di beberapa bagian ibu kota tutup untuk shalat Jumat, yang paling penting dalam seminggu.
Adzan adalah suara yang akrab di seluruh Afghanistan – terutama di kota-kota, di mana ratusan masjid mengumandangkannya selama lima kali sehari. Shalat adalah salah satu dari lima rukun Islam dan meskipun umat Islam dapat melakukannya sendiri di rumah, shalat berjamaah mendapat pahala yang jauh lebih tinggi.*