Hidayatullah.com–Sabtu, 26 November 2022, tepat pukul 06.00 WIB pagi waktu setempat, mobil Layanan Dakwah jenis minibus itu meninggalkan Posko Tanggap Darurat Bencana Hidayatullah di daerah Sukamana, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.
Mobil terisi penuh dengan logistik kebutuhan para korban gempa dari Baitul Mal Hidayatullah (BMH) berupa bahan makanan pokok, kebutuhan bayi, hingga tenda. Hidayatullah.com menemani langsung relawan dari SAR Hidayatullah, juga lima orang relawan dari Markas Dakwah Cianjur, tiga orang mengikuti kami di mobil, dua lainnya naik sepeda motor.
Tujuan kami adalah Kampung Kampung Pasir Gombong, Desa Sukamulya, Cugenang, Cianjur. Ruas jalan pagi itu masih cukup renggang, sengaja memilih lebih pagi agar bisa lancar di perjalanan tanpa macet.
Kami tiba di pintu masuk Kampung Pasir Gombong pada pukul 07.30 WIB. Mobil hanya bisa diparkirkan di depan gapura masuk, karena akses masuk ke kampung itu hanya bisa dilalui dengan sepeda motor dan jalan kaki.
Seluruh logistik kami turunkan dan meminta bantuan warga setempat membawanya. Karena tidak ada motor, kami mebawa logistik ke kampung itu dengan berjalan kaki.
Kurang lebih 15 menit untuk tiba di posko pengungsi. Akses jalan yang bisa dilalu mobil ke kampung itu longsor saat gempa terjadi hanya menyisahkan jalan setapak.
Kami harus ekstra hati-hati, jalan kaki sambil membawa logistik, karena di samping kiri jurang menganga.
Lebih masuk ke dalam terlihat hampir seluruh rumah warga rusak parah tak bisa lagi ditinggali. Hingga sampai ke posko pengungsi kami disambit dengan hangat.
“Kemarin kamu sudah ke tempat ini untuk menanyakan apa saja keperluan mendesak yang mereka butuhkan, Alhamdullilah, hari ini kami bisa mengantarkan sejumlah kebutuhan mereka,” ujar Murdianto, Relawan SAR Hidayatullah.
Misi Dakwah
Sementara 5 orang relawan dari Markas Dakwah Cianjur, 4 di antara mereka akan tinggal dan mendirikan tenda selama 40 hari untuk membantu para korban pengungsian.
“Selain membantu mereka, kami ingin melakukan pendekatan dakwah berkelanjutan untuk kampung ini. Misi kami adalah menguatkan akidah para pengungsi. Kami akan aktifkan TPQ darurat untuk anak-anak di sini, juga menyeru para warga untuk selalu menjaga sholat lima waktu,” ujar Ibrahim, usai melepas 4 orang temannya dalam misi dakwah di kampung itu.
Selanjutnya kami meneruskan perjalanan ke posko lainnya juga mengantarkan logistik, yaitu Kampung Pasir Sapi, masih masuk Desa Sukamulya.
Fenomena “Wisata Bencana”
Pukul 09.00 WIB kami kembali. Namun ruas jalan sudah macet parah. Dari pantauan kami, semakin banyak pengunjung dari luar Cianjur berdatangan ke lokasi gempa terparah. Akibatnya ruas jalan macet total, mobil ambulance dan tim medis kesulitan sampai ke tujuan.
Pantauan kami juga ada pengunjung yang membawa bantuan lengkap dengan iringan puluhan motor besar, ada juga mobil pick up dari luat darrah yang mengangkut penuh ibu-ibu dan remaja.
Beberapa pengunjung kami tanya bantuannya akan dibawa ke mana, mereka menjawab belum tahu.*/Siraj el-Manadhy