Hidayatullah.com– Rekaman video yang menunjukkan hampir satu lusin mayat dibiarkan membusuk di luar salah satu rumah sakit besar di Papua New Guinea (PNG) menggambarkan betapa buruknya sistem kesehatan di negara itu.
Video berdurasi tiga menit itu memperlihatkan 11 mayat tergeletak di tempat tidur susun dan brankar di dalam gudang yang tampaknya digunakan sebagai kamar mayat sementara. Ruangan itu tidak memiliki pendingin ruangan yang memadai, jendela-jendela dan pintunya pun tidak tertutup rapat.
Mayat-mayat diletakkan di sana menunggu pihak keluarga mengambilnya atau sampai ada tempat kosong di kamar mayat.
Video yang dibagikan di salah satu laman populer Facebook itu direkam antara Hari Natal fan Malam Tahun Baru, dengan penjelasan dalam bahasa Pidgin berapa lama mayat-mayat itu dibiarkan di sana.
“Beberapa dari jenazah di sini, saat ini, telah ditinggalkan di sini selama empat atau lima hari, sekarang adalah masa Natal dan Tahun Baru, mereka tidak datang begitu saja, beberapa di antaranya telah membusuk,” kata orang yang suaranya terdengar dalam rekaman itu.
Mayat-mayat itu tampak cepat membusuk disebabkan cuaca tropis.
Ketika orang tersebut sedang merekam, satu mayat datang dibawa oleh keluarganya.
Menanggapi rekaman video itu, pihak rumah sakit di ibukota Port Moresby mengatakan kamar mayat yang ada sudah penuh. Kamar mayat penuh sesak disebabkan pihak keluarga tidak segera mengambil jasad pada waktu semestinya.
“Kamar jenazah selalu penuh, ruang untuk satu mayat dijejali empat atau lima jasad,” kata seorang bekas pekerja rumah sakit yang tidak ingin disebutkan namanya.
“Hal seperti itu terjadi setiap saat – begitu ada kematian, mayat ditinggalkan begitu saja di suatu tempat. Jika ada ruang baru dibawa ke kamar mayat.”
Dr Kone Sobi, direktur pelayanan medis di rumah sakit umum Port Moresby, mengatakan beberapa jenazah belum dijemput karena kerabat tidak mampu membayar biaya rumah pemakaman swasta. Dia mengatakan pemakaman massal direncanakan akan dilakukan pada hari Kamis lusa, lapor The Guardian Selasa (3/1/2023). Saat ini ada 20 jasad yang antre masuk kamar mayat.
Rumah sakit melakukan pemakaman masal atas mayat-mayat yang tidak diambil keluarga atau kerabatnya pada 2021 disebabkan kamar mayat penuh. Fasilitas itu dibangun 30 tahun silam dan memiliki kapasitas awal 120 jasad, tetapi sekarang menangani sekitar 200 mayat.
Di luar kamar mayat utama terdapat tiga kontainer berpendingin udara dengan kapasitas 62 jasad. Tempat itu biasanya menerima 20 mayat dalam sehari, dan jumlahnya meningkat selama pandemi Covid-19.
Wakil Gubernur Port Moresby Dadi Toka Jnr mengatakan kota itu membutuhkan kamar mayat yang lebih besar. Saat ini pembangunannya sedang dibicarakan dan akan diumumkan pada saatnya.*