Hidayatullah.com–Faksi pembebasan Suriah Jundul Aqsha (Jund al-Aqsa), baru-baru ini menyatakan kesetiaan dan bergabung dengan koalisi Jabhah Fathus Syam (JFS) dan membebaskan 57 tahanan anggota Ahrar Syam, sebagai bagian dari pelaksanaan kesepakatan genjatan senjata.
Jundul Aqsha menyerahkan 57 orang dari 230 tahanan Ahrar kepada Jabhah Fathu Syam sedang 173 sisanya akan diserahkan pada hari berikutnya, kutip El-Dorar.
Dikutip Orient Net, Rabu, (12/10/2016), langkah ini terjadi setelah pertempuran antar faksi oposisi antara Ahrar Syam dan Jundul Aqsa minggu ini di wilayah Hama dan Idlib, menyebabkan korban tewas dari kedua pihak.
Jundul Aqsa menewaskan salah seorang pemimpin Ahrar Syam di Hama dan menahan banyak pejuang Ahrar Syam.
Namun Jundul Aqsa dan Ahrar Syam telah mencapai kesepakatan untuk berhenti bertempur dengan beberapa syarat, di bawah ini beberapa kesepakatan paling penting;
– Kedua pihak harus mematuhi genjatan senjata dan semua jalan yang ditutup harus segera dibuka.
– Tahanan, beserta semua barang mereka, harus dibebaskan dalam waktu 24 jam. Pengecualian bagi mereka yang diklaim memiliki hubungan dengan ISIS. Harus menurut keputusan Komite Judicial.
– Sebuah komite judicial, yang terdiri dari dua hakim – dari kedua pihak, bertujuan untuk mempertimbangkan klaim yang ditujukan, termasuk hukuman mati. Awal klaim ini termasuk insiden terbunuhnya pemimpin Ahrar Syam di Hama, Abu Munir al-Dabbous, oleh Jundul Aqsa, dan insiden Kafar Sajneh.
– Bentuk kepatuhan Jundul Aqsa pada Fathu Syam yaitu dengan pembubaran faksi dan sepenuhnya bergabung dengan Fathu Syam. Ini tidak termasuk pembentukan faksi yang bubar di bawah nama apapun.
– Situasi di Sarmin, di Idlib, harus dikembalikan ke situasi normal – sebelum permasalahan terjadi. Fathu Syam akan bertanggungjawab atas pos-pos yang dijalankan Jundul Aqsa, dan termasuk juga wilayah lain.
Faksi Jundul Aqsa pada Minggu lalu juga mendeklarasikan kesetiannya pada Jabhah Fathu Syam (sebelumnya Front al Nusra), setelah baru-baru ini bersitegang dan berselisih dengan Ahrar Syam di Idlib dan Hama, yang menyebabkan terbunuhnya sejumlah anggota dari kedua pihak.*/Nashirul Haq AR