“Kita sudah pikirkan tentang Sekretariat Bersama parpol-parpol Islam,” kata Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) KH Zainuddin MZ seusai verifikasi PBR oleh Tim Depkeh/HAM di Kantor DPP PBR di Jakarta Selatan, Rabu. Zainuddin menyatakan, sekretariat bersama itu belum tentu akan langsung mengarahkan parpol-parpol Islam menjalin koalisi. Sekretariat bersama tersebut pada awalnya adalah aliansi taktis, baru setelah itu digalang kemungkinan koalisi. “Saya pikir awalnya aliansi taktis saja dulu, tetapi bahwa ada keinginan ke arah itu (koalisi) harus terus menjadi bola salju,” katanya. Aliansi taktis dan koalisi parpol, kata Zainuddin MZ, akan lebih tepat dilakukan setelah Pemilu, sebab sekarang semua parpol sudah bersiap menghadapi Pemilu. Zainuddin menegaskan, aliansi dan koalisi parpol-parpol itu diarahkan agar parpol-parpol Islam memperoleh suara terbanyak dalak Pemilu. Kekalahan paprol-parpol Islam selama ini karena mereka tidak mau bersatu, selain latar belakang yang beragam. Kelemahan selama ini kemungkinan besar disebabkan oleh umat Islam yang belum dewasa, mungkin juga parpol Islam yang tidak bisa mengemas diri sehingga tidak ‘marketable’ dan tidak konsisten. Namun dia mengakui untuk mewujudkan Sekretariat Bersama parpol Islam tidak gampang karena parpol Islam selalu menganggap dirinya selalu lebih besar dan lainnya dianggap kecil. “Yang sulit sekarang ini adalah masing-masing merasa dirinya besar,” katanya. Karena itu, aliansi dan koalisi antarparpol Islam akan lebih mudah diwujudkan setelah Pemilu legislatif karena dengan hasil Pemilu itu, maka akan lebih mudah melakukan ‘bargaining position’. “Sekarang semua masih merasa ‘number one’, ‘the best’,” katanya. Mengenai basis massa PBR, Zainuddin menyebutkan, selain DKI Jakarta dan Banten, juga ada di Lampung, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantn Timur, dan Kalimantan Selatan, Gorontalo, NTB, Jawa Tengah bagian utara-selatan. (ant/mi/cha)