Hidayatullah.com—Pengamat intelijen, Soeripto memperingatkan umat Islam untuk tidak terjebak dengan silang-pendapat dalam kasus Monas, I Juni 2008 yang telah melahirkan polemik dan saling serang antar kelompok-kelompok Islam.
Pengamat intelijen lulusan AMN Magelang 1960 ini menegaskan, kasus bentrokan AKKBB dan FPI yang belakangan telah memancing konflik horisontal antar kelompok Islam sudah dinilai telah keluar dari konteks awalnya dan ada pembelokan isu. Karena itu, dia berharap umat Islam mewaspadai adanya unsur-unsur tersembunyi (hidden agenda) agar tidak merugikan umat Islam sendiri.
“Umat Islam harus bisa paham, apakah gerakan ini sudah mulai ada hidden agenda yang bisa merugikan umat, “ ujarnya kepada hidayatullah.com.
Namun yang jelas, ia merasakan sudah mulai ada agenda tersembunyi terhadap peristiwa yang belakangan ini telah membuat konflik antar ormas Islam. Menurut Soeripto, tanda-tanda jika masalah ini sudah mengarah kepada sebuah hidden agenda yakni di mana target nya adalah konflik horisontal. ”Targetnya adalah saling tuding dan saling menyerang,” jelasnya.
Tentu saja, target besar yang dimaksudkan adalah keamanan dan citra umat Islam. “Ada usaha untuk membuat citra kekerasan pada umat Islam atau violent behavior, “tambah Soeripto. Citra (image) itulah yang kini sedang dimunculkan.
Usaha-usaha seperti ini, menurut Soeripto, tidak tertutup kemungkinan dilakukan oleh intelijen asing. Karenanya, ia meminta kepada seluruh komponen umat Islam untuk melakukan kewaspadaan internal.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Mantan Sekjen Departemen Kehutanan dan Perkebunan (Dephutbun) ini menambahkan, sebenarnya di tengah silang pendapat yang telah membuat konflik antar umat ini adalah menemukan siapa dalang yang telah memecah-belah ummat. “Yang lebih penting itu menemukan siapa “si hasad” dan “si hasut””, katanya menyudahi. [cha/hidayatullah.com]