Hidayatullah.com–Tiga qari (hafizh, mufassir, dan mufassirah) asal DKI Jakarta yang meraih juara STQ (Seleksi Tilawatil Quran) Nasional tahun 2009, akan mewakili Indonesia pada tiga kejuaraan internasional, yakni di Republik Islam Iran, Brunei Darussalam, dan Yordania.
Ketiga qari tersebut adalah Ansorudin (juara I STQ Nasional 2009 bidang Tahfizh 30 juz putra), dikirim ke Iran mengikuti lomba Tahfizh pada tanggal 17-28 Juli 2009; Neneng Juju Jubaedah (pemenang kedua Tafsir Bahasa Arab Putri), akan dikirim ke Brunai Darussalam mengikuti perlombaan Musabaqoh tanggal 9-10 September 2009; dan Asep Ismail Ahmad (pemenang II Tafsir Bahasa Arab Putra), akan dikirim ke Yordania untuk mengikuti Musabaqoh pada tanggal 10-16 September 2009.
Qari internasional H Ahmad Muhajir yang juga Ketua Kafilah STQ DKI Jakarta 2009 mengatakan, selain tantangan untuk menjuarai event tingkat internasional, para qari juga akan diikutsertakan pada Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) XXIII di Bengkulu pada tahun 2010 mendatang.
“Berkat motivasi serta dukungan moral dan doa dari seluruh warga DKI dan Pemprov DKI, kafilah kita bisa terus maju,” katanya usai menerima penghargaan dari Pemprov DKI Jakarta di Balaikota, Selasa (28/7).
Gubernur DKI Jakarta H Fauzi Bowo memberikan apresiasi kepada kafilah DKI Jakarta, khususnya kepada qari-qariah, hafizh-hafizhah, dan mufassir-mufassirah yang telah mempersembahkan juara umum Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional yang berlangsung tanggal 5-11 Juni 2009 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Untuk itu, lanjutnya, kafilah DKI Jakarta berhak menerima penghargaan berupa bonus uang Rp 25 juta untuk juara pertama, Rp 20 juta untuk juara kedua, Rp15 juta untuk juara ketiga, dan Rp4 juta untuk juara harapan. Penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta H Fauzi Bowo.
Gubernur juga mendukung tiga qari (hafizh, mufassir dan mufassirah) yang mewakili Indonesia pada kejuaraan internasional. “Insya Allah mereka juara. Mereka akan membawa citra bangsa Indonesia di kejuaraan internasional. Jika mereka juara, warga Jakarta pun bangga, kerena mereka qari dari DKI Jakarta,” katanya.
Berkaitan keberhasilan kafilah DKI Jakarta mempertahankan juara umum STQ Nasional, menurut Fauzi Bowo, membuktikan bahwa pembinaan umat dan kepentingan umat Islam mendapatkan prioritas yang tinggi. Karena itu, kita harus lebih siap untuk menghadapi tantangan besar, yaitu ajang MTQ di Bengkulu.
Sebab, sambung Fauzi Bowo, juara umum tahun ini merupakan yang ketiga kalinya diraih secara berturut-turut. Karena itu, harus terus dipertahankan. Jika prestasi ini bisa diwujudkan juga pada MTQ XXIII, maka Provinsi DKI Jakarta berhak mendapatkan piala tetap Presiden Republik Indonesia.
“Pada MTQ di Bengkulu kita harus bisa menjadi juara umum kembali. Sehingga piala tetap presiden ada di Jakarta,” imbuh Fauzi Bowo.
Karena itu, seluruh pembina diharapkan dapat melakukan peningkatan mutu qari-qariah, hafizh-hafizhah, dan mufassir-mufassirah secara baik, yang dilakukan terus-menerus. Apalagi, dengan modal yang cukup baik ini, Provinsi DKI Jakarta tentu akan menjadi sorotan seluruh provinsi lain.
“Kita disorot. Untuk itu harus tampil yang terbaik,” ujarnya. Selain itu, Fauzi Bowo juga berharap kepada peserta agar terus mempertahankan prestasinya. Sehingga Jakarta tetap menjadi juara umum setiap tahun. [pel/hidayatullah.com]
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/