Hidayatullah.com—Banyak pihak khawatir dibebaskannya Anggodo Widjojo. Sebagaimana diketahui, penyidik Bareskrim Mabes Polri akhirnya membebaskan Anggodo Widjojo, adik tersangka kasus dugaan korupsi Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT), Anggoro Widjojo. Anggodo dilepaskan polisi usai menjalani pemeriksaan sejak Selasa (3/11) malam.
Kekhawatiran ini disampaikan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI, Mustafa Kamal. Mustafa, meminta kepada semua aparat hukum dan warga masyarakat untuk terus memantau dan melakukan pengawasan terhadap kasus tindakan amoral, seperti korupsi yang menyengsarakan bangsa Indonesia.
“Kepolisian, KPK, dan rakyat Indonesia, harus sama-sama berkepentingan memberantas korupsi ini,” kata Kamal kepada hidayatullah.com, Kamis (05/11).
Dimintai pandangannya tentang potensi besar Anggodo kabur ke luar negeri, ia mengatakan, polisi dan KPK harus bekerjasama dan tetap antisipatif.
“Tidak ada lagi istilah cicak dan buaya. Sekarang semua, termasuk seluruh rakyat Indonesia, harus sama-sama melakukan antisipasi,” ujar dia.
Pascapembebebasan Anggodo, kekhawatiran beberapa pemerhati mulai mencuat. Kekhawatiran itu antara lain, potensi Anggodo untuk menghilangkan jejak dengan kabur ke Singapura.
Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Mustofa B Nahrawardaya, dalam rilis persnya kepada media, mengungkapkan potensi akan kaburnya Anggodo ke luar negeri sangat terbuka. Apalagi memang banyak sekali kawan atau link Anggodo yang saat ini masih menjabat di Polri dan di Kejagung.
“Saya khawatir, bebasnya Anggodo akan digunakan oleh kubu Anggodo untuk mengatur Anggodo kabur ke luar negeri, khususnya ke Singapura,” ujar Mustofa B Nahrawardaya.
Jika ini terjadi, kata Mustafa, maka jelas akan mempersulit Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Tim 8 untuk menindaklanjuti kasus yang saat ini sedang disorot oleh seluruh rakyat.
“Apalagi dalam rekaman yang diperdengarkan di MK, sangat jelas dan bisa dipahami. Bagi Anggodo dan kawan-kawannya, uang bukanlah menjadi persoalan bagi mereka,” tukasnya. [ain/hidayatullah.com]