Hidayatullah.com–Majelis Mujahidin Sumatra Utara (Sumut) akan mempraperadilkan Kapolri terkait penangkapan Kasman Hadiyono yang menjabat sebagai bendahara di organisasi itu. Mereka menuding Kapolri salah tangkap karena Kasman tidak pernah terlibat dalam dalam jaringan teroris pimpinan Abu Tholut.
Mereka bahkan mendatangi Kantor Polda Sumut untuk mengetahui keberadaan Kasman. Namun, tidak satu pun dari pihak kepolisian yang bisa mereka mintai informasi karena tidak ada di tempat.
Kasman dibawa oleh tim Densus 88 dari rumahnya di Jalan Hamparan Perak, Gang Bilal, Dusun VI, Pulau Agas, Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, pada Ahad (19/9) malam.
Pengacara MM Sumut Zulger Sinaga mengatakan, Kasman sama sekali tidak terlibat dalam aksi terorisme dari komplotan mana pun karena setiap harinya ia sibuk dengan aktivitasnya sebagai tabib untuk pengobatan tradisional.
“Kami menduga Kasman dibawa tim Densus 88 berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan keluarganya yang sempat melihat dia dibawa. Dia tidak terlibat dengan komplotan mana pun,” ujarnya.
Keluarga dari Fero Rizki Adrian alias Pengkor, 22, yang diamankan dari warnet Kendali-Net dalam penangkapan Densus 88 akan melaporkan kehilangan kepada polisi. Keluarga yang berada di Bengkali, Riau, sudah mendapat kabar dari Ari, 28, sepupu Fero.
Keluarga juga sudah menanyakan kepada polisi, namun tidak ada keterangan tentang keberadaan Fero yang berkuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumut. Menurut Ari, mereka hanya mengetahui dari media yang memberitakan soal penangkapan itu. “Kami bingung, tidak ada informasi apa pun yang sampai kepada kami,” katanya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ari juga mengaku terkejut jika Fero dikaitkan dengan aksi perampokan Bank CIMB Niaga, Medan. Ia tidak yakin Fero terlibat dengan aksi terorisme. Bahkan ketika terjadi perampokan itu, Fero sedang berada di rumah.
Fero yang bekerja sambilan sebagai operator pengganti di warnet itu ditangkap Densus 88 di tempatnya bekerja. Dari warnet itu, tim juga menangkap operator warnet Dicky Ifian Alidin, 25, warga Stabat, Kabupaten Langkat. [mi/hidayatullah.com]